Sudah membudaya bagi masyarakat Muslim Indonesia, saat bulan Ramadhan tiba, mulai menyusun rencana untuk menggelar acara buka bersama yang biasa disebut bukber. Mulai dari teman kerja, komunitas alumni, teman sejawat, hingga mitra bisnis diajak berkumpul untuk membatalkan puasa ‘berjamaah’. Ada yang menggelar secara formal, ada pula dengan konsep nuansa kekeluargaan. Acara bukber ini menjadi ajang untuk sama-sama mengambil peran dalam memeriahkan suasana Ramadhan.
Sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadits, ada dua kebahagiaan yang dirasakan oleh orang yang berpuasa. Pertama saat berbuka puasa. Kedua saat bertemu Tuhannya. Kiranya kebahagiaan yang pertama inilah yang ingin dirasakan secara kolektif setelah seharian menahan lapar dan dahaga. Bahagia yang bukan saja karena nikmatnya hidangan yang disantap saat lapar, namun bahagia bersilaturrahmi, menjalin ukhuwah, berbisnis, dan bertukar pikiran.
Bukan saja kebersamaan dalam silaturrahim yang didapat pada saat buka bersama, namun di sana juga ada kesempatan besar untuk meraih pahala lainnya, yaitu sebagai momen untuk saling berbagi antarsesama. Dorongan inilah yang tidak didapatkan selain di bulan Ramadhan, karena seorang muslim akan termotivasi untuk berlomba dalam kebaikan dengan iming-iming pahala Ramadhan yang berlipat ganda.
Hal inilah yang dirasakan oleh Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Dody Dalimunthe saat acara buka bersama insan peransuransian Indonesia di Jakarta, beberapa waktu lalu. Kepada Media Asuransi, Dody menuturkan bahwa setiap gelaran acara buka bersama akan membentuk karakter moral dan atittude bagi persertanya. “Bagi seorang pelaku bisnis, sangat penting untuk menyeimbangkan antara kegiatan bisnis dan pembentukan moral. Dalam berbisnis ada hal-hal yang harus diperhatikan, seperti introspeksi diri dan saling berbagi dengan orang lain,” ungkapnya.
Dalam kebanyakan buka puasa bersama, lanjut Dody, biasanya ada seorang penceramah yang memberikan tausiyah beberapa menit sebelum waktu Magrib tiba. “Nah, dari sini orang yang berpuasa akan mendapat siraman rohani. Serta bisa membentuk kesadaran bahwa kita tidak bisa hidup sendiri. Tidak hanya memikir kan bisnis tapi juga harus memikirkan lingkungan sekitar. Kesadaran yang diperoleh di bulan Ramadhan, tidak akan hanya dirasakan saat bulan puasa saja, karena pasti akan membekas di bulan-bulan berikutnya,” ujar dia.
Untuk di industri perasuransian yang setiap tahun menggelar acara bukber ini, lanjut Dody, adalah berbicara tentang bagaimana membangun networking. Momen buka bersama insan perasuransian ini selain diikuti kalangan pebisnis asuransi juga mengundang regulator, akademisi, dan pihak-pihak yang bersinggungan dengan asuransi. Semua membutuhkan kerja sama dan saling bersinergi. “Dan, salah satu cara untuk mengumpulkan para eksekutif dan pelaku bisnis asuransi melalui acara buka bersama merupakan momen yang tepat dilakukan pada bulan Ramadhan ini, sekaligus ada nilai ibadahnya juga,” ucapnya.
Dody berpendapat, sekalipun sama berhadap-hadapan dan bersaing dalam menjalankan bisnis, namun para pelaku bisnis asuransi tetap menjaga rasa persaudaraan. “Meski ujungnya ada yang menyangkutpautkan dengan bisnis. Namun dari sini yang terpenting yaitu peningkatan moral dalam berbisnis dengan membangun SDM yang kompak antarpelaku bisnis,” terangnya.
Terkait makna dari buka bersama pada bulan Ramadhan ini, juga diartikan oleh Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI) Erwin Noekman sebagai ajang reuni. Adakalanya bersama kerabat atau rekan-rekan yang sudah lama tak berjumpa bisa dipertemukan secara langsung, bukan hanya sekadar melalui media sosial. Erwin sendiri meyakini silaturrahmi secara langsung dalam momen bukber ini akan memberikan rezeki yang berlimpah bagi para pelakunya.
Pria yang telah merasakan suasana berbuka di berbagai negara ini menilai bahwa berbuka puasa bersama atau sering disebut bukber ini merupakan sebuah tradisi muamalah di kalangan Muslim di seantero jagad. Bukan hanya di Indonesia saja, tetapi kebiasaan ini juga berlaku di negara-negara lain. Termasuk di Timur Tengah sendiri yang dalam Bahasa Arab disebut ifthar jama’i. “Bagi saya pribadi, sepanjang perjalanan hidup yang saya jalani, Alhamdulillah pernah merasakan puasa dan bukber di beberapa belahan dunia lain. Pernah merasakan puasa singkat di Eropa ketika tinggal di Inggris, pernah merasakan teriknya Ramadhan ketika bekerja di Saudi,” kisah Erwin pada Media Asuransi baru-baru ini.
Lebih jauh, dia menjelaskan, bukber ini sebetulnya diawali dari lingkaran terkecil keluarga inti, berkembang menjadi buka bersama di sanak keluarga terdekat. Dan, kini buka bersama merambah ke aspek sosial yang lebih luas lagi melibatkan rekan kerja dan lingkungan. Bahkan ada juga dengan orang-orang yang berbeda keyakinan, sekalipun mereka tidak berpuasa. “Seiring waktu, bukber pun memberikan arti dan makna yang beragam bagi kehidupan saya. Memang momentum ini banyak juga digunakan para pebisnis untuk membicarakan aspek bisnis dan rencana-rencana kerja, atau melobi rekan bisnisnya,” tandas Erwin.
Selain dua Direktur Eksekutif di asosiasi perasuransian tersebut, ada juga seorang eksekutif industri asuransi yang sangat mengapresiasi betapa agungnya bulan Ramadhan yang telah mengumpulkan orang-orang berpuasa dalam momen buka bersama. Dia adalah Vice President Head of Sharia PT BNI Life Insurance Fahmi Basyah.
Fahmi memaknai buka bersama merupakan sebuah ajang untuk bertemu teman-teman sejawat. Namun yang lebih dalam, Fahmi mengatakan momen ini adalah kesempatan bagi muslim yang berpuasa untuk sama-sama merenungi, setelah seharian menahan lapar dan dahaga. Dan, saat berbuka pun juga dinikmati dengan kebersamaan.
Ibadah-ibadah selama Ramadhan ini bukan saja terbatas dengan melaksanakan puasa di siang hari dan shalat tarawih saja. Kebersamaan yang dijalin dalam buka bersama juga mengandung nilai ibadah. Apalagi, jika dibarengi dengan lantunan shalawat, mendengar tausiyah para da’i, hingga ajang berbagi bersama anak-anak yatim. “Jadi, bukan saja ibadah ritual, namun ibadah yang sifatnya sosial juga memiliki motivasi sendiri. Dan, jika dilaksanakan pada saat buka bersama, tentu akan semakin membuat bulan suci ini semakin semarak,” ungkap Fahmi.
Buka bersama ini, lanjut dia, juga menjadi tradisi di internal BNI Life. Hampir setiap hari ada saja momen bukber ini dilakukan. B. Firman
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News