1
1

Survei Cigna: Tingkat Stres Orang Indonesia, yang Terendah

    Berdasarkan hasil Survei Skor Kesejahteraan Cigna 360° yang dilakukan oleh Cigna, tingkat stres masyarakat Indonesia berada pada level terendah secara global. Selain itu, masyarakat Indonesia merasa mereka siap secara finansial untuk masa depan, menaruh kepercayaan tinggi terhadap pendapat keluarga mengenai perencanaan keuangan, dan lebih memilih untuk mendapatkan layanan kesehatan dari pemerintah karena tingginya biaya layanan kesehatan swasta. Di tahun keempat diadakannya survei ini, Cigna kembali mengangkat persepsi dan kekhawatiran kesejahteraan masyarakat di 5 aspek utama kesejahteraan– fisik, keluarga, sosial, keuangan, dan kerja.

   Dalam rilis yang diterima redaksi, 9 Juli 2018Survei tahun ini diikuti oleh lebih banyak negara dibandingkan survei tiga tahun terakhir, di mana sebanyak 23 negara dan wilayah di dunia turut berpartisipasi. “Survei tahunan ini merupakan bagian dari komitmen kami yang terus dilakukan untuk membantu orang-orang yang kami layani meningkatkan kesehatan, kesejahteraan dan rasa aman mereka. Dengan memahami persepsi mereka secara keseluruhan mengenai kesejahteraan, kami dapat mengembangkan perlindungan yang lebih baik untuk membantu perencanaan kebutuhan kesehatan dan keuangan masyarakat Indonesia,” kata CEO Cigna Indonesia Herlin Sutanto.

    Skor kesejahteraan Indonesia sendiri mengalami sedikit penurunan dibandingkan tahun lalu, yakni dari 62,8 menjadi 61,0 poin. Skor Indonesia berimbang dengan negara-negara Eropa seperti Perancis dan Spanyol, dan sedikit di atas negara tetangga, Singapura. Indikator Sosial menunjukkan penurunan yang paling signifikan yaitu sebanyak 8,4 poin. Penurunan ini sebagian besar disebabkan oleh kurangnya waktu untuk rekreasi dan menghabiskan waktu bersama teman. “Turunnya skor Indikator Sosial ini menunjukkan semakin banyak masyarakat Indonesia yang merasa tidak dapat menghabiskan waktu yang cukup bersama teman atau melakukan hobi karena mereka terlalu sibuk untuk menjalankan rutinitas sehari-hari,” jelas Herlin.

   Lebih lanjut dijelaskan bahwa meskipun Indikator Sosial mengalami penurunan yang cukup signifikan, tingkat stres masyarakat Indonesia ternyata tidak setinggi negara lain yang disurvei. Sebanyak 86 persen responden dari seluruh negara yang turut berpartisipasi mengatakan bahwa mereka merasa stress. Namun di Indonesia, responden yang mengatakan bahwa mereka merasa stres ‘hanya’ sebesar 75 persen. Tingkat stres ini merupakan tingkat stres terendah dari seluruh negara yang disurvei.

  Menurut sebagian besar responden di Indonesia yang merasa stres, mereka dapat mengendalikan rasa stres mereka dengan mencurahkan keluhan mereka kepada teman atau keluarga. Sementara itu, 25 persen dari masyarakat Indonesia mengatakan bahwa mereka sama sekali tidak merasa stres— terendah dibandingkan 22 negara lainnya. Di negara tetangga seperti Singapura dan Thailand, tingkat stres bahkan berada di atas rata-rata, karena 91 persen responden mengatakan bahwa mereka merasa stres.

   Director dan Chief Marketing Officer Cigna Indonesia Ben Furneaux menambahkan, masalah keuangan dan pekerjaan merupakan penyumbang utama rasa stres. “Survei kami mengungkapkan beberapa alasan penyebab stress. Di antaranya hubungan yang buruk dengan atasan dalam pekerjaan dan ketidakmampuan untuk mengurus kebutuhan, serta kesehatan dan kesejahteraan orang tua,” katanya. Ditambahkan, hasil survei mengungkapkan hanya 20 persen masyarakat Indonesia berpikir bahwa mereka akan memiliki uang yang cukup setelah mereka tidak lagi produktif. Kemudian 42 persen akan menggunakan uang pribadi mereka untuk menanggung biaya pengobatan di hari tua. Edi

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post APPARINDO Jalin Kerja Sama dengan Lloyd’s
Next Post Sinarmas MSIG Life Resmikan Taman Baca SMiLe

Member Login

or