1
1

Pertumbuhan Kredit Perbankan 2023 Diperkirakan Masih Menjanjikan

(dari kiri) Rully Arya Wisnubroto, Senior Economist PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia dan Hariyanto Wijaya Head of Research & Strategist Mirae Asset Sekuritas dalam Sage Talk & Market Outlook 2023. | Foto: Achmad Aris

Media Asuransi, JAKARTA – Mirae Asset Sekuritas memperkirakan pertumbuhan kredit perbankan tahun depan masih cukup menjanjikan mengingat kebijakan pemerintah dan otoritas moneter masih cukup akomodatif meskipun kenaikan suku bunga diprediksi masih akan berlanjut.

Hal tersebut disampaikan oleh Senior Economist Mirae Asset Sekuritas, Rully Arya Wisnubroto, dalam dalam Sage Talk & Market Outlook 2023, Selasa, 6 Desember 2022.

“Kami memprediksi Bank Indonesia masih akan melanjutkan penaikan suku bunga untuk mengendalikan kenaikan inflasi dan nilai tukar dolar AS. Sementara itu, kebijakan makroprudensial dan sektor perbankan masih tetap akomodatif untuk mendukung pertumbuhan kredit perbankan,” tutur Rully.

|Baca juga: Relaksasi Kredit Perbankan Diperpanjang secara Targeted

Dia mengatakan bahwa pemulihan ekonomi Indonesia juga masih sesuai prediksi dan harapan sepanjang kuartal III/2022, yang tercermin dari berlanjutnya pemulihan mobilitas dan konsumsi masyarakat, dibarengi oleh neraca perdagangan luar negeri yang masih tetap kuat.

Konsumsi rumah tangga, lanjut Rully, masih akan moderat hingga kuartal I/2023 meskipun terjadi perlambatan ekonomi nasional tahun depan, terutama semakin terbatasnya mobilitas masyarakat setelah harga BBM bersubsidi naik.

Perlambatan ekonomi di dalam negeri tersebut, lanjutnya, masih lebih baik daripada perlambatan ekonomi di tingkat global yang sudah mulai terlihat hingga penghujung tahun ini. Dia menilai perlambatan ekonomi global sudah tercermin dari melemahnya aktivitas manufaktur di negara-negara ekonomi maju.

Dia menuturkan negara ekonomi maju seperti Inggris Raya dan Zona Eropa sudah lebih dulu mengalami pelemahan ekonomi setelah terdampak kebijakan pengetatan moneter serta krisis energi yang disebabkan oleh konflik Rusia-Ukraina.

Editor: Edi Santosa

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Dapur Umum Disiapkan di Beberapa Titik Untuk Pengungsi Gunung Semeru
Next Post Sentimen Positif Berkurang, Rupaih Berpotensi Melemah

Member Login

or