Desa Suka Makmur memberdayakan elemen masyarakat lintas gender seperti Karang Taruna, tim Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), dan komunitas berbasis keagamaan dalam upaya pengimplementasian pembatasan kegiatan masyarakat, percepatan vaksinasi, penyaluran bantuan sosial, dan penyaluran Program Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN).
“Kunci kesuksesan Desa Suka Makmur adalah pemberdayaan masyarakat. Ketika suatu masyarakat yakin kepada pemerintahnya, pasti program-progam akan dilaksanakan dan didukung dengan maksimal,” jelas Kepala Desa Suka Makmur, Muhammad Toha, dalam AIFED ke-11.
|Baca juga: Gelar AIFED-11, Kemenkeu Ingatkan Pelajaran Penting dari Kebijakan Masa Pandemi
Sebegai informasi, di tingkat daerah, berbagai inovasi dilakukan untuk menyelamatkan masyarakat dari pandemi dan dampaknya. Beberapa inovasi tersebut diantaranya penerapan e-RTS (Rumah Tangga Sasaran Elektronik) di Gorontalo, penerapan digitalisasi UMKM di Kalimantan Selatan, serta optimalisasi penggunaan aplikasi JAKI sebagai one stop service dan portal komunikasi publik di DKI Jakarta.
Dalam kesempatan yang sama, Lead Economist, World Bank, Habib Rab, mengatakan bahwa reformasi fiskal perlu terus diperkuat untuk mempertajam prioritas dalam mendukung pengembangan ekonomi hijau.
“Reformasi fiskal untuk mendukung ekonomi hijau perlu didukung dengan kebijakan sektoral, termasuk dari sisi regulasi dan tata kelola, serta kebijakan pendukung lainnya untuk mencapai pertumbuhan rendah karbon,” jelas Habib.
Dia juga menjelaskan bahwa reformasi sektor keuangan, investasi, dan perdagangan juga dapat berkontribusi positif dalam upaya transformasi ekonomi hijau. Penguatan kerangka strategi mitigasi perubahan iklim juga dapat dilakukan dengan pendekatan tiga pilar, yaitu: perbaikan harga, penguatan dukungan ekonomi hijau, dan transisi yang berkeadilan.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News