Analis Sinarmas Future Ariston Tjendra menjelaskan bahwa nilai tukar rupiah masih berpeluang melemah terhadap dolar AS hari ini mengantisipasi dua data penting AS yang akan dirilis yaitu data inflasi konsumen AS nanti malam dan rilis keputusan the Fed di Kamis dinihari.
“Antisipasi ini bisa mendorong pasar keluar dari aset berisiko terlebih dahulu sambil menunggu kejelasan data,” katanya kepada Media Asuransi, Selasa (13/12/2022).
Menurutnya, kebijakan the Fed sangat mempengaruhi pergerakan aset di pasar keuangan global. Data inflasi menjadi pertimbangan utama the Fed saat ini untuk menentukan arah kebijakannya ke depan.
|Baca juga: Nilai Tukar Rupiah Berpotensi Melemah
Ariston menjelaskan inflasi yang terus turun bisa memicu the Fed untuk semakin melonggarkan kebijakan moneternya dan ini mendorong pelaku pasar masuk kembali ke aset berisiko, dan sebaliknya.
“Potensi pelemahan ke arah Rp15.650 per dolar AS dengan potensi support di kisaran Rp15.600 per dolar AS pada perdagangan hari ini,” pungkas dia.
Sementara itu pada perdagangan kemarin, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot ditransaksikan melemah 0,29% ke level Rp15.627 per dolar AS, sedangkan di JISDOR BI nilai tukar rupiah ditransaksikan melemah 0,35% ke level Rp15.642 per dolar AS.
Editor: Achmad Aris
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News