Media Asuransi, JAKARTA – PT Intan Baruprana Finance Tbk (IBFN) berencana melakukan penggantian lini usaha yang sejalan dengan kompetensi bisnis Grup PT Intraco Penta Tbk (INTA), yakni menjadi distributor alat pengangkut komersial.
IBFN mencatat total aset Rp519 miliar per Agustus 2022, dengan liabilitas Rp1,08 triliun dan defisiensi modal Rp564 miliar.
Direktur IBFN, Alexander Reyza, mengatakan bahwa penggantian lini usaha ini dilakukan pasca pencabutan ijzn usaha (CIU) sebagai perusahaan pembiayaan yang dialami IBFN pada akhir Januari 2022. Saat ini IBFN tetap mempertahankan kegiatan operasionalnya, kecuali pemberian pembiayaan baru yang tidak diperkenankan sesuai Surat Keputusan Otoritas Jasa Keuangan No. KEP-8/D.05/2022 yang berkaitan dengan pencabutan izin usaha sebagai perusahaan pembiayaan.
|Baca juga:Bursa Efek Indonesia Hentikan Perdagangan Saham IBFN
Sejalan dengan hal tersebut, perseroan telah mengevaluasi sejumlah peluang usaha yang dapat menjadi bisnis utama IBFN. “Kami bersyukur dapat menjalani tahun ini dengan dukungan induk usaha yang baik. Kami telah merencanakan untuk mengembangkan lini usaha baru yang selaras dengan kompetensi bisnis Grup utama kami yakni menjadi distributor alat pengakut komersial,” katanya dalam paparan publik IBFN 2022, Rabu, 14 Desember 2022.
Reyza mengatakan bahwa dengan rencana perubahan lini bisnis perseroan ini, ke depan pihaknya akan melakukan sejumlah agenda guna pemenuhan POJK Nomor 17 POJK.04/2022, diantaranya dengan meminta persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) atas perubahan lini usaha yang akan dilakukan.
Perseroan juga akan menggunakan jasa penilai (KJPP) independen untuk melakukan studi kelayakan atas perubahan Kegiatan Usaha. Tak hanya itu, perseroan juga akan menyampaikan keterbukaan informasi terkait perubahan lini usaha paling lambat pada saat pengumuman RUPS tahun depan.
Menurut Reyza, dalam memulai kegiatan usaha baru sebagai distributor alat pengangkutan komersial perseroan juga akan menjalankan sejumlah management plan yakni menyusun rencana bisnis tahunan, melakukan reorganisasi yang disesuaikan dengan kebutuhan bidang usaha yang baru, dan menjaga collection terhadap existing debitur untuk mempertahankan arus kas perseroan.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News