1
1

Asuransi Umum Catatkan Pertumbuhan Premi 20,3 Persen per Kuartal III/2022

Industri Asuransi Umum. | Foto: Arief Wahyudi

Media Asuransi, JAKARTA – Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) melaporkan premi asuransi umum per kuartal III/2022 sebesar Rp66,85 triliun atau tumbuh 20,3 persen. Nilai premi periode ini bertambah Rp11,3 triliun jika dibandingkan dengan perolehan premi per kuartal III/2021 yang tercatat sebesar Rp55,56 triliun.

Tercatat 12 lini bisnis asuransi membukukan pertumbuhan premi secara tahunan (year on year/yoy) dan 3 lini bisnis asuransi mencatatkan penurunan atau pertumubuhan negatif. Pertumbuhan terutama ditopang oleh 5 lini bisnis utama asuransi umum, yakni asuransi properti, asuransi kendaraan bermotor, asuransi kredit, asuransi kesehatan, dan asuransi marine cargo.

“Lini bisnis asuransi properti tumbuh 30,7 persen, ini yang tumbuhnya paling tinggi dari sisi premi,” kata Wakil Ketua Bidang Statistik, Riset dan Analisa AAUI, Trinita Situmeang, dalam jumpa pers secara daring, Jumat, 16 Desember 2022.

|Baca juga: AAUI Berharap Lembaga Penjamin Polis dapat Beroperasi Sebelum 5 Tahun

Premi lini bisnis properti tercatat sebesar Rp15,74 triliun per kuartal III/2021 kemudian bertambah Rp4,83 triliun atau tumbuh 30,7 persen, hingga mencapai Rp20,57 triliun per kuartal III/2022. Lini bisnis asuransi kendaraan ada di posisi kedua dari segi besarnya nilai premi per kuartal III/2022, yakni sebesar Rp13,04 triliun, meningkat Rp2,11 triliun atau tumbuh 19,4 persen jika dibandingkan dengan premi per kuartal III/2021 yang tercatat sebesar Rp10,93 triliun.

Lini bisnis asuransi kredit mencatatkan pertambahan premi sebesar Rp1,57 triliun dalam setahun terakhir atau tumbuh 17,1 persen, yakni dari Rp9,2 triliun per kuartal III/2021 menjadi Rp10,77 triliun per kuartal III/2022. Di posisi keempat penyumbang premi terbesar per kuartal III/2022 adalah asuransi kesehatan dengan nilai Rp4,6 triliun, naik 12,5 persen yoy dari Rp4,11 triliun per kuartal III/2022. Penyumbang premi terbesar berikutnya adalah lini bisnis asuransi marine cargo dengan nilai Rp3,5 triliun, tumbuh 29,1 persen dibandingkan dengan per kuartal III/2021 yang sebesar Rp2,71 triliun.

Di sisi lain hanya ada 3 lini bisnis asuransi yang mengalami penurunan premi, yakni lini bisnis suretyship yang turun 17,9 persen, dari Rp1,18 triliun per kuartal III/2021 menjadi Rp973 miliar per kuartal III/2022. Premi lini bisnis asuransi aviation juga turun 17,9 persen, yakni dari Rp749 miliar per kuartal III/2021 menjadi Rp615 miliar periode yang sama tahun 2022. Sedangkan lini bisnis energy on shore, pertumbuhan preminya turun 6,8 persen, dari Rp152 miliar per kuartal III/2021 menjadi Rp141 miliar per kuartal III/2022.

Editor: S. Edi santosa

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post 3 Faktor Kunci Penyebab Risiko Asuransi Directors and Officers (D&O)
Next Post Pemerintah Suntik Dana Investasi Rp10 triliun untuk Dorong Green Energy

Member Login

or