Media Asuransi, JAKARTA – Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) melaporkan nilai klaim yang dibayar industri asuransi umum per kuartal III/2022 sebesar Rp27,41 triliun. Nilainya melonjak 20,5 persen secara setahunan (year on year/yoy) atau jika dibandingkan nilai klaim per kuartal III/2021 yang tercatat sebesar Rp22,75 triliun.
Dari segi nilai (amount), klaim per kuartal III/2022 bertambah Rp4,66 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Penyumbang terbesar klaim adalah asuransi kredit yang nilai klaimnya bertambah Rp3,69 triliun.
“Kenaikan klaim tertinggi secara absolut terjadi pada asuransi kredit. Pertumbuhan klaim asuransi kredit adalah 83,5 persen, dari Rp4,4 triliun menjadi Rp8,1 triliun,” kata kata Wakil Ketua Bidang Statistik, Riset dan Analisa AAUI, Trinita Situmeang, dalam jumpa pers secara daring, Jumat, 16 Desember 2022.
|Baca juga: Asuransi Umum Catatkan Pertumbuhan Premi 20,3 Persen per Kuartal III/2022
Lini bisnis properti menjadi penyumbang klaim terbesar kedua dengan nilai Rp5,39 triliun per kuartal III/2022 atau tumbuh 15,5 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp4,66 triliun. Lini bisnis asuransi kendaraan bermotor berada di urutan berikutnya dengan nilai klaim sebesar Rp4,62 triliun, tumbuh 6,7 persen yoy jika dibandingkan dengan per kuartal III/2021 yang tercatat sebesar Rp4,33 triliun.
Asuransi kesehatan juga menjadi salah satu penyumbang klaim terbesar, dengan nilai Rp3,84 triliun, tumbuh 44 persen yoy dari nilai klaim Rp2,67 triliun per kuartal III/2022. Menggenapi 5 besar penyumbang klaim terbesar per kuartal III/2022 adalah lini bisnis asuransi rekayasa (engineering) dengan klaim sebesar Rp1 triliun, naik 1 persen dibandingkan dengan klaim per kuartal III/2021 yang sebesar Rp990 miliar.
Dalam catatan AAUI, per kuartal III/2022 ini ada 8 lini bisnis asuransi yang mencatat pertumbuhan nilai klaim, yakni: asuransi properti (15,5 persen yoy), asuransi kendaraan bermotor (6,7 persen yoy), marine hull (11,7 persen yoy), energy off shore (102,1 persen yoy), engineering (1 persen yoy), asuransi kesehatan (44 persen yoy), asuransi kredit (83,5 persen yoy), dan asuransi aneka atau miscellaneous (22,7 persen).
Sedangkan 7 lini bisnis yang membukukan pertumbuhan negatif nilai klaim per kuartal III/2022, adalah: marine cargo (-29,8 persen yoy), aviation (-33,3 persen yoy), satellite (-100 persen yoy), energy on shore (-85,3 persen yoy), kecelakaan diri (-19,6 persen yoy), dan suretyship (-6,3 persen yoy).
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News