Dikutip dari keterangan resminya, Jumat 16 Desember 2022, Pefindo menjelaskan peringkat instrumen mencerminkan struktur Obligasi yang sangat kuat didukung oleh fasilitas kredit subordinasi dari PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) (SMII, idAAA/stabil). Peringkat tersebut dibatasi oleh proteksi arus kas TYRO yang moderat.
Peringkat instrumen dapat diturunkan jika peringkat credit enhancer diturunkan atau jika TYRO menggunakan fasilitas dukungan kredit non-revolving lebih dari yang diharapkan, sehingga fasilitas yang tersisa dianggap tidak sepadan dengan tingkat perlindungan untuk peringkat yang diberikan.
Pefindo memandang bahwa risiko keterlambatan pembayaran dan/atau gagal bayar pokok dan/atau kupon obligasi dapat dimitigasi dengan fasilitas kredit subordinasi sebesar Rp750,0 miliar dari SMII sebagai credit enhancer, yang diikuti dengan mekanisme cash flow waterfall dan penyisihan dana untuk pelunasan kupon dan pokok obligasi.
|Baca juga: Rencana Emisi Obligasi Rp750 Miliar Tamaris Hidro Diperingkat idAAA(sf)
Berdasarkan pengujian yang dilakukan, Pefindo memproyeksikan TYRO akan menambah utang pada tahun 2028 jika terjadi penurunan yang signifikan pada kinerja perusahaan. Dalam keadaan seperti itu, Pefindo mengantisipasi TYRO akan menggunakan sebagian dari fasilitas subordinasi SMII selama periode tersebut untuk memitigasi risiko refinancing berdasarkan struktur transaksi yang diusulkan.
“Kami juga melihat transaksi ini didasarkan pada profil proteksi arus kas yang kuat, didukung oleh sisa fasilitas kredit subordinasi yang cukup dari SMII jika digunakan. Mekanisme cash waterfall juga memastikan arus kas yang terkumpul akan diprioritaskan untuk pembayaran kupon obligasi dan pinjaman bank.”
Komitmen TYRO untuk menyediakan dana pelunasan kupon obligasi sebesar satu kali dan mencadangkan penuh pembayaran pokok obligasi tiga bulan sebelum tanggal jatuh tempo akan menambah bantalan untuk pembayaran utang obligasi perusahaan.
TYRO merupakan perusahaan induk investasi untuk proyek pembangkit listrik tenaga air dan mini hidro. TYRO secara aktif mencari lokasi potensial untuk pembangkit listrik tenaga air dan mini hidro, mengembangkan proyek greenfield dan brownfield, dan mengakuisisi pembangkit listrik.
|Baca juga: Berencana Emisi Obligasi Rp750 Miliar, Peringkat Tamaris Hidro Ditetapkan idAAA(sf)
Saat ini, portofolio pembangkit listriknya mencakup tiga belas perusahaan yang beroperasi dengan total kapasitas 119,8 megawatt (MW) dan satu lokasi yang sedang dibangun dengan kapasitas 7 MW. Dilihat dari kapasitas terpasang berdasarkan jenis, pembangkit listrik tenaga mini hidro mencapai 59,9%, sedangkan sisanya pembangkit listrik tenaga air (40,9%).
TYRO juga memiliki perusahaan afiliasi yang menyediakan konstruksi untuk proyek-proyeknya dan layanan operasi dan pemeliharaan. Per 30 Juni 2022, pemegang saham terdiri dari PT Tatajabar Sejahtera (85%), bagian dari Grup Salim, dan PT Tamaris Hijau Lestari (15%).
Sebagai credit enhancer, SMII didirikan untuk menjadi katalis dalam percepatan pembangunan infrastruktur di Indonesia dengan menyediakan alternatif sumber pendanaan untuk project financing dan mendorong public-private partnership (PPP). SMII dimiliki sepenuhnya oleh Pemerintah Indonesia.
Editor: Achmad Aris
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News