1
1

Microsleep dan Cara Menghindarinya, dan Tips Berkendara Aman Ala Asuransi Astra

Seorang petugas dari perusahaan asuransi sedang melayanan klaim kendaraan bermotor. | Foto: Doc

Media Asuransi, JAKATA – Periode libur Nataru (Natal dan Tahun Baru), banyak yang pergi berlibur ke luar kota dengan kendaraan sendiri. Asuransi Astra berbagi tips untuk menghindari kemungkinan terjadinya microsleep saat mengendarai mobil. Agar kita berkendara dengan aman dan nyaman serta tenang, perlu kita sadari pentingnya keselamatan tidak hanya bagi diri sendiri namun juga keselamatan pengendara lainnya di jalan raya.

Faktanya, faktor utama penyebab terjadinya kecelakaan lalu lintas adalah kelalaian manusia, salah satu diantaranya faktor mengantuk. Rasa kantuk biasanya dialami oleh para pengemudi yang melakukan perjalanan jauh lintas kota atau berkendara di malam atau dini hari. Istilah rasa kantuk saat berkendara kerap disebut dengan microsleep.

Microsleep sulit untuk diidentifikasi sendiri karena terkadang kita menyadari tubuh sedang lelah namun menolak untuk berhenti sejenak, karena ketakutan membuang waktu atau tidak sampai ke tempat tujuan secepat mungkin,” kata Head of PR, Marcomm & Event Asuransi Astra, Laurentius Iwan Pranoto dalam keterangan resminya, Jumat, 29 Desember 2022.

|Baca juga: Bagaimana agar Klaim Diterima saat Mobil Terendam Banjir?

Oleh karena itu, lanjut Iwan, penting untuk merencanakan perjalanan agar perjalanan sesuai dengan jadwal dengan menyelipkan istirahat sejenak di rest area. Dampak yang terjadi akibat microsleep dapat menyebabkan kecelakaan yang fatal, tidak hanya kepada diri sendiri namun juga pengendara lainnya.

Selain memastikan kendaraan dalam keadaan prima, Anda juga perlu memastikan bahwa tubuh dalam keadaan fit dan siap untuk berkendara. Karena ketika berkendara, seluruh indra dipaksa untuk aktif bekerja agar fokus dan memiliki kesadaran yang penuh guna menghindari hal buruk terjadi.

Microsleep merupakan suatu kejadian hilangnya kesadaran atau perhatian seseorang karena merasa lelah atau mengantuk. Umumnya microsleep berlangsung sekitar sepersekian detik hingga 10 detik penuh. Jika dibiarkan, walaupun sebentar microsleep berisiko menyebabkan kecelakaan akibat kehilangan kesadaran saat sedang mengendarai kendaraan.

Beberapa penyebab microsleep:

1.      Kurangnya waktu tidur akibat begadang.

2.     Obesitas.

3.     Efek samping dari obat-obatan yang sedang dikonsumsi.

4.     Pengaruh dari penyakit seperti diabetes dan tekanan darah tinggi.

5.     Menurunnya kualitas tidur, misalnya akibat insomnia dan sleep apnea.

Mungkin Anda tidak menyadari penyebab yang mengakibatkan microsleep, sehingga sulit untuk mengetahui dan menyadari saat diri mengalaminya. Tidak langsung kehilangan kesadaran sepenuhnya, namun ada beberapa tanda yang bermunculan yang dijadikan ciri-ciri ketika seseorang mengalami microsleep seperti kelopak mata berat dan berkedip secara berlebihan, mata terbuka namun pandangan kosong, menguap secara terus-menerus hingga hilang fokus dan konsentrasi saat berkendara sehingga tidak menyadari hal yang terjadi di sekitarnya.

|Baca juga: Kesiapan Asuransi Memproteksi Kendaraan Listrik

Tentunya, beberapa penyebab dan tanda dari microsleep ini dapat dihindari agar tidak terjadi sehingga menghindarkan terjadinya kecelakaan lalu lintas yang berujung fatal. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui bagaimana cara yang tepat guna menghindari microsleep atau menghilangkan rasa lelah dan kantuk terjadi saat berkendara.

Menurut Kementerian Kesehatan, beberapa cara mencegah terjadinya microsleep saat berkendara, yaitu:

1. Sebelum berkendara, pastikan sudah beristirahat atau tidur yang cukup.

Tubuh biasanya menyesuaikan dengan pola tidur yang kurang lebih sama setiap harinya, karena tubuh ikut beristirahat setelah melakukan berbagai aktivitas sebelumnya. Beristirahat atau tidur selama 7 hingga 9 jam dan tidak berkendara mendekati waktu tidur serta mengatur perencanaan perjalanan yang baik.

2. Mendengarkan musik agar tetap terjaga.

Musik dapat membangun mood pendengarnya. Saat berkendara, musik dapat menjadi teman perjalanan agar tetap terjaga. Selain untuk mengusir rasa penat atau rasa kantuk selama perjalanan juga untuk menghilangkan rasa sepi.

Namun perlu diingat, mendengarkan musik dengan volume berlebihan dapat menganggu konsentrasi, sehingga pastikan volume musik dalam keadaan cukup untuk membantu menghilangkan rasa kantuk.

3. Segera menepi dan beristirahat sejenak apabila mengantuk.

Jika rasa lelah dan kantuk sudah mulai dirasakan atau tidak tertahankan, beristirahatlah di rest area terdekat selama beberapa waktu. Di sini juga dapat dimanfaatkan untuk tidur secukupnya sebelum melanjutkan perjalanan atau melakukan peregangan otot, agar otot hingga saraf yang lelah dan kaku akibat berkendara terlalu lama, dapat kembali segar.

Melakukan peregangan otot saat menyetir menjadi satu di antara solusi efektif mencegah kantuk saat berkendara. Hal ini dapat membantu oksigen untuk masuk ke dalam otak dan melancarkan aliran darah serta me-refresh pikiran agar badan tidak lemas dan otak dapat kembali segar sehingga dapat melanjutkan perjalanan.

4. Mengobrol dengan teman semobil.

Menyetir sendiri akan menciptakan rasa kantuk yang berlebihan yang kemungkinan dipicu oleh rasa bosan. Sehingga ketika berencana untuk menempuh perjalanan yang jauh, Anda dapat mengajak teman dan keluarga untuk mendampingi selama perjalanan.

Hadirnya orang lain di dalam mobil akan menjadi lebih terjaga karena Anda dapat lebih aktif mengobrol atau mendengarkan. Ketika tanda-tanda microsleep muncul, teman perjalanan dapat menyarankan untuk menepi atau dapat bergantian untuk sementara.

5. Asuransikan kendaraan Anda.

Guna mendapatkan rasa aman dan nyaman, penting untuk memberikan perlindungan kepada kendaraan terutama saat kejadian yang tidak inginkan terjadi. Pastikan juga polis asuransi mobil sudah melakukan perluasan jaminan, agar memberikan perlindungan maksimal terhadap kendaraan dan pengemudi hingga penumpang kendaraan bermotor.

Editor: S. Edi Santosa

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post DPR Akan Mempertanyakan Wacana Kenaikan Tarif KRL
Next Post Bank IBK Raih Setoran Modal Rp1 Triliun

Member Login

or