1
1

Premi Asuransi per November 2022 Sebesar Rp280,24 Triliun

Jumpa pers Otoritas Jasa Keuangan secara daring, Senin siang, 2 Januari 2023. | Foto: Doc

Media Asuransi, JAKARTA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) merilis data akumulasi pendapatan premi sektor asuransi selama periode Januari sampai dengan November 2022 mencapai Rp280,24 triliun. Nilai premi sebesar ini tumbuh sebesar 0,44 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.

Hal ini disampaikan oleh Kepala Ekskutif (KE) Pengawas Industri Keuangan Non Bank (IKNB) OJK, Ogi Prastomiyono, dalam jumpa pers secara daring, Senin siang, 2 Januari 2023.

Secara bulanan (month to month/mtm), premi asuransi meningkat 9,81 persen atau naik Rp25,04 triliun dari premi asuransi per Oktober 2022 yang tercatat sebesar Rp255,2 triliun.

|Baca juga: Asuransi Dalam Negeri Mesti Bersiap Hadapi Kenaikan Premi Retrosesi

“Akumulasi premi asuransi umum yang tumbuh sebesar 14,06 persen yoy selama periode yang sama, hingga mencapai Rp106,91 triliun per November 2022,” kata Ogi.  Jika dibandingkan dengan premi asuransi umum per Oktober 2022 yang sebesar Rp97,78 triliun, terjadi kenaikan sebesar 9,34 persen dari Rp97,78 triliun per Oktober 2022.

“Namun demikian, akumulasi premi asuransi jiwa terkontraksi sebesar -6,45 persen yoy dibanding periode sebelumnya, dengan nilai sebesar Rp173,33 triliun per November 2022,” jelasnya. Secara bulanan, terjadi kenaikan sebesar 10,11 persen jika dibandingkan premi asuransi jiwa per Oktober 2022 yang tercatat sebesar Rp157,33 triliun.

Dari sisi rasio solvabilitas, industri asuransi jiwa mencatatkan Risk Based Capital (RBC) sebesar 479,88 persen dan asuransi umum memiliki RBC sebesar 324,34 persen. “Meskipun RBC dalam tren yang menurun dan RBC beberapa perusahaan asuransi dimonitor ketat, namun secara agregat RBC industri asuransi masih berada di atas threshold sebesar 120 persen,” kata Ogi Prastomiyono.

 

Editor: S. Edi Santosa

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post BUMN Memiliki Rapor Bagus Pada 2022
Next Post Inflasi Desember 2022 Terkendali, BI Prakirakan Kembali ke Target Inflasi 2023

Member Login

or