Media Asuransi, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan kemarin kembali ditutup di zona merah di tengahnya kurangnya katalis yang kuat.
Melalui Mirae Asset Sekuritas Indonesia Embun Pagi (11 Januari 2023), analis Mirae Sekuritas Hariyanto Wijaya mengatakan IHSG terus menurun YTD seperti yang telah ditandai di awal tahun bahwa IHSG dapat mengalami volatilitas tinggi dengan tren turun di 1Q23 di tengah kurangnya katalis yang kuat.
“Sektor keuangan memimpin penurunan IHSG 0,99% kemarin, dengan BMRI, BBRI, BBCA, dan BBNI sebagai draggers utama IHSG. Investor asing terus membukukan net sell pada ekuitas Indonesia di Rp517 miliar kemarin.”
|Baca Juga: IHSG Terkoreksi Kembali, Cermati 4 Saham Ini
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan tidak menyukai tren kenaikan suku bunga kredit perbankan. Indeks penjualan ritel Indonesia meningkat sebesar 6,3% MoM menjadi 216,4 di bulan Desember (vs +0,4% MoM di 203,5 di bulan November). Cadangan minyak sawit di Malaysia mencapai titik terendah dalam empat bulan karena produksi yang buruk, yang seharusnya positif untuk harga CPO dan perusahaan CPO, yaitu DSNG, AALI, dan LSIP.
Indeks ekuitas AS ditutup lebih tinggi pada hari Selasa karena investor melihat laporan Indeks Harga Konsumen (CPI) minggu ini dan mengantisipasi awal musim laporan keuangan 4Q22. Investor juga mencerna komentar terbaru dari pejabat Fed. Ketua Fed Jerome Powell menyoroti perlunya Fed untuk tetap apolitis di tengah upayanya untuk mengekang inflasi.
“Powell tidak memberikan petunjuk apapun mengenai prospek kebijakan moneter dalam pernyataannya, tetapi mengindikasikan beberapa langkah yang perlu mereka terapkan mungkin tidak populer.”
Gubernur Fed Michelle Bowman mengatakan dia mengharapkan lebih banyak kenaikan suku bunga segera dan menegaskan kembali komitmennya untuk menurunkan inflasi. Treasuries AS melemah, dengan imbal hasil Treasury AS 10-tahun naik 8bps menjadi 3,61%. Di komoditas, harga minyak mentah WTI naik 0,5% menjadi USD75,03/barel karena investor menunggu data inflasi hari Kamis.
Market Indicator
JCI: 6,622.50 (-0.98%)
EIDO: 21.72 (-0.82%)
DJIA: 33,704.10 (+0.56%)
FTSE100: 7,694.49 (-0.39%)
USD/IDR: 15,576 (+0.05%)
10yr GB yield: 6.84 (-6.4bps)
Oil Price: 75.12 (+0.66%)
Foreign net purchase: -IDR516.7bn
Foreign net purchase on single stocks (HOTS screen #0141)
TOP BUY: ADRO, BUMI, ANTM, ITMG, ENAK
TOP SELL: BBCA, BBRI, BMRI, INDF, BBNI
Most actively traded stocks (HOTS screen #0102)
CMRY, BBRI, BMRI, BBCA, ADRO
Mirae Asset Sekuritas Indonesia Equity Movers
Actual Forecast Previous
USD Wholesale Inventories (MoM) 1.0% 1.0% 1.0%
USD Wholesale Trade Sales (MoM) (Nov) -0.6% 0.5% 0.4
*GOTO +2.15%, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk melakukan penyertaan saham yang menyebabkan pengambilalihan pada PT Swift Logistics Solutions. Akuisisi ini dilakukan PT Paket Anak Bangsa atau Gosend, dengan harga total transaksi IDR583.12 miliar.
*WINE +34.88%, PT Hatten Bali Tbk resmi melantai di Bursa Efek Indonesia melepas 678 juta lembar saham atau setara dengan 25.02% dari modal disetor dan ditempatkan. WINE dilepas ke publik dengan harga IDR129 per saham maka menerima dana segar sebesar IDR87.46 miliar.
*BBRI -3.48%, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk ex deviden IDR57
*RDTX -6.87%, PT Roda Vivatex Tbk ex deviden IDR280
*UANG -5.55%, Bhineka Abadi Investama (BAI) mengurangi kepemilikan saham PT Pakuan Tbk sebanyak 411.82 juta lembar pada harga IDR514 per lembar maka mengantongi dana sekitar IDR211.67 miliar.
*GSMF -2.66%, *BGTG -1.17%, Kepemilikan saham PT Equity Development Investment Tbk di PT Bank Ganesha Tbk mengalami dilusi menjadi 34.77% (8336 miliar saham) dari posisi September 2022 sebesar 50.61% karena GSMF sebagai induk perusahaan tidak mengambil porsi dalam gelaran penawaran terbatas atau rights issue.
*INCO -2.35%, *ANTM -0.97%, *DKFT -0.97%, *IFSH -6.66%, Turunnya harga nickel USD27384 sekitar -6.05%
Technical Insight
– IHSG Daily, 6,622.5 (-0.98%), consolidation, daily trading range 6,584 – 6,663, critical level di 6,550. Indikator MFI optimized cenderung bergerak naik, indikator RSI optimized dan indikator W%R optimized koreksinya mulai tertahan sementara. Indeks ini berada di bawah normal lower bands pada Bollinger Bands Optimized. Pada periode weekly koreksi indikator MFI optimized, indikator RSI optimized dan indikator W%R optimized secara umum bergerak turun namun mulai terbatas.
– ADRO Daily, 3,140 (+3.63%), trading buy, TP 3,290, daily trading range 3,090 – 3,200, cut loss level di 2,960. Indikator MFI optimized, indikator RSI optimized dan W%R optimized masih cenderung naik. Harga saat ini di bawah normal lower bands pada Bollinger Bands Optimized.
– BMRI Daily, 9,275 (-4.63%), buy on weakness, TP 9,600, daily trading range 9,225 – 9,450. cut loss level di 9,100. Indikator MFI optimized, indikator RSI optimized dan indikator W%R optimized sudah berada di oversold area. Harga masih di bawah center line pada Bollinger Bands Optimized.
– BNGA Daily, 1,130 (-1.31%), buy on weakness, TP 1,170, daily trading range 1,120 – 1,145, cut loss level di 1,110. Indikator MFI optimized, indikator RSI optimized, indikator W%R optimized masih bergerak turun. Harga di bawah center line pada Bollinger Bands Optimized.
Editor: Achmad Aris
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News