Melalui Mirae Asset Sekuritas Indonesia on Macro Update – Domestic consumption figures: Seasonal increase in December, ekonomi Mirae Sekuritas, Rully Arya Wisnubroto, menjelaskan angka prakiraan awal menunjukkan bahwa indeks penjualan ritel Indonesia meningkat 6,3% MoM menjadi 216,4 (vs 203,5 di bulan November).
|Baca juga: Siklus Pengetatan Moneter Diperkirakan Berlanjut Hingga Akhir Tahun
Namun, secara tahunan, indeks penjualan ritel melambat, tumbuh 0,04% yoy di bulan Desember (vs pertumbuhan 1,27% yoy di bulan November). Peningkatan bulanan di bulan Desember didorong oleh faktor musiman, bertepatan dengan kegiatan perayaan Natal dan Tahun Baru.
Pada bulan Desember, jelas Rully, indeks kepercayaan konsumen Indonesia sedikit meningkat menjadi 119,9 (vs 119,1 di bulan November), dengan indeks kondisi ekonomi saat ini naik ke 112,4 (vs 110,3 di bulan November) sementara indeks ekspektasi konsumen turun ke 127,3 (vs 127,9 di bulan November). “Mengenai kondisi ekonomi saat ini, indeks pendapatan saat ini naik ke level tertinggi 6 bulan di 120,3 di bulan Desember (vs 116,4 di bulan November),” katanya.
Rully memperkirakan konsumsi rumah tangga akan melambat 1Q23, karena dampak dari inflasi yang masih tinggi dan kenaikan suku bunga. Menurut dia, mengembalikan angka inflasi headline ke level 3±1% sangat penting untuk menjaga kepercayaan konsumen.
“Kami perkirakan kebijakan moneter ketat akan berlanjut tahun ini, dengan BI 7-Days Reverse Repo rate akan terus dinaikkan di bulan Januari dan Februari, masing-masing sebesar 25bps ke posisi 6,0% dan akan bertahan pada level tersebut sampai dengan akhir 2023.”
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News