Melalui Daily Write Up bertajuk Saratoga Investama Sedaya (SRTG IJ/Not rated) – Superior NAV growth with undemanding valuation, analis Mirae Sekuritas, Rut Yesika Simak, mengatakan bahwa dengan lebih dari dua dekade pengalaman investasi dan keahlian di Indonesia dan Asia Tenggara, PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) memiliki nilai aset bersih (NAV) yang relatif besar. Per 20 Januari 2023, NAV SRTG telah mencapai Rp61,22 triliun.
Per November 2022, jelas Rut, SRTG telah menambahkan pusat data dan pengembang proyek penyeimbangan karbon yaitu AtriaDC dan Forest Carbon, ke dalam portofolionya. Selain itu, SRTG sedang melakukan restrukturisasi kepemilikan TBIG melalui pembentukan Bersama Digital Infrastructure Asia Pte. Ltd.(BDIA).
|Baca juga: Saratoga Investama (SRTG) Diperkirakan Bagi Dividen Rp43,4 per Saham
“Kami percaya bahwa permintaan telekomunikasi dan pusat data di Indonesia atau SEA tetap tinggi ke depannya dan akan menguntungkan SRTG. Selain itu, perseroan juga sedang membangun proxy hilirisasi nikel dengan mengerjakan beberapa proyek,” jelasnya.
Rut memaparkan SRTG membukukan NAV yang lebih tinggi di 3Q22 menjadi Rp64,86 triliun (+41,6% yoy, +7,9% QoQ). Kenaikan NAV ini disebabkan kenaikan harga saham ADRO. Pertumbuhan harga saham ADRO dipicu oleh kenaikan harga batubara global dan kenaikan volume produksi di 9M22.
Sementara itu, utang perusahaan turun dari Rp2,36 triliun di 2Q22 menjadi Rp1,66 triliun di 3Q22 (vs. Rp3,49 triliun di 3Q21 dan Rp3,81 triliun di 1Q22).
Selain itu, Loan-to-Value (LTV) SRTG di 9M22 turun secara signifikan menjadi 0,9% (vs. 6,3% di 9M21). “Kami mengapreasiasi upaya manajemen untuk mengurangi utang perusahaan,” jelasnya.
Menurut Rut, saat ini, SRTG diperdagangkan dengan diskon 46% dari NAV-nya (+0,3 SD di atas diskon rata-rata 4 tahun untuk NAV band). Menurut kami SRTG layak mendapatkan valuasi yang lebih tinggi mengingat 4 faktor yaitu, pertama, NAV yang meningkat.
Kedua, neraca yang lebih sehat dengan mengurangi tingkat utangnya, ketiga ke depannya perusahaan akan membukukan kas bersih, dan keempat pendapatan dividen yang lebih tinggi diperkirakan akan meningkat dalam 6 bulan mendatang.
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News