Media Asuransi, JAKARTA – Ekspor Indonesia ke Swiss melesat dari 60 persen menjadi US$1,60 miliar per semester I/2022, naik 60 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2021. Total perdagangan Indonesia dan Swiss meningkat 55,1 persen menjadi US$1,80 miliar dibandingkan dengan semester I/2021.
Tren positif ini perlu dipertahankan, terutama di saat banyaknya ketidakpastian perekonomian global, serta kenaikan inflasi di berbagai negara. Salah satu cara untuk menjaga tren positif ini diantaranya adalah dengan meningkatkan pasokan perdagangan produk Indonesia ke Swiss.
Oleh karenanya, Duta Besar Republik Indonesia untuk Switzerland dan Liechtenstein, Muliaman D Hadad, bersama Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki meresmikan pendirian Indonesia Trading House (ITH) yang bertempat di toko Pasar Indonesia, Aargau, Swiss pada 25 Januari 2023.
“ITH Swiss diharapkan dapat menjadi pintu masuknya produk-produk Indonesia, baik produk makanan dan nonmakanan, ke pasar Swiss dan pasar Eropa. Indonesia harus memanfaatkan Swiss sebagai hub untuk berbagai produk Indonesia ke pasar Eropa, serta sebagai implementasi dari perjanjian Indonesia-EFTA CEPA,” ujar Muliaman dalam keterangan resminya, dikutip Kamis, 26 Januari 2023.
|Baca juga: DPR Dukung UMKM Berorientasi Ekspor
Sejalan dengan itu, Wakil Ketua Umum Koordinator Bidang Organisasi, Hukum dan Komunikasi, yang mewakili KADIN Indonesia, Yukki Nugrahawan Hanafi, mengatakan bahwa ITH Swiss ini merupakan kerja sama KADIN Indonesia dengan diaspora yang pertama di Eropa dan akan direplikasi ke berbagai negara.
“Peresmian ITH Swiss merupakan bukti keberhasilan dari kolaborasi KADIN Indonesia dengan mitra di Swiss (Pasar Indonesia AG). Kami mengapresiasi dukungan dari KBRI Bern dan Kementerian Perdagangan RI. Pada prinsipnya, kami akan terus mendukung peningkatan perdagangan Indonesia untuk menembus pasar Eropa,” ujar Yukki.
Dia tambahkan, KADIN juga memahami perhatian utama para diaspora Indonesia akan tingginya biaya logistik. “Semoga kita bisa cari solusi bersama terkait isu logistik dimaksud,” lanjutnya.
Dalam peresmian ITH Swiss, Teten Masduki memberi apresiasi tinggi atas upaya pendirian ITH di Swiss, terutama untuk peluang masuknya produk-produk UMKM Indonesia ke pasar global, khususnya Eropa.
Peresmian pendirian ITH Swiss juga merupakan tindak lanjut dari penandatanganan pendirian Indonesia Trading House atau ITH oleh Ketua Umum KADIN Indonesia, Arsjad Rasjid, di sela perhelatan WEF bertempat di Indonesia Pavilion pada 24 Mei 2022.
“Saya kira sekarang dengan dukungan teknologi akan cukup mudah membantu penjualan produk-produk Indonesia lewat jaringan diaspora, asal ada partner yang menyediakan warehouse-nya,” ujar Teten.
Menteri Koperasi dan UMKM ini juga memberi perhatian lebih terhadap pemanfaatan market platform atau marketplace untuk pemasaran produk-produk UMKM Indonesia serta keterhubungannya dengan jejaring ITH, diaspora Indonesia, dan para pelaku pasar di LN.
“Sekali lagi saya sampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Ibu Catherina dan juga dukungan Pak Dubes yang luar biasa dan KADIN Indonesia. Mudah-mudahan ini bisa direplikasi di berbagai tempat karena sekarang ini produk UMKM juga sudah berkualitas untuk dapat memenuhi standar internasional,” pungkas Teten Masduki.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News