Melalui Weekly Mutual Funds Update, Tim Riset Infovesta Utama menjelaskan kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dalam sepekan lalu bergerak Bullish. IHSG tercatat menguat sebesar +0,35% ke level 6.898.
Bullish-nya pergerakan Indeks salah satunya dipengaruhi rilis data laporan keuangan Q4 2022 beberapa perusahaan di sektor perbankan tercatat tumbuh meningkat. Serta asing dalam sepekan terakhir melakukan aksi beli bersih tercatat Rp919,78 miliar di seluruh pasar.
Rilis data Indonesia Foreign Direct Investment (Investasi asing langsung Indonesia) tercatat tumbuh meningkat sebesar +44,2% pada Q4 2022 menjadi Rp654,4 triliun dibandingkan dengan kuartal sebelumnya. Penyumbang kontribusi investasi asing langsung ini terbesar adalah Singapura, China, dan Hong Kong.
|Baca juga: MARKET REVIEW: Investor Asing Net Buy Rp919 Miliar
Dengan meningkatnya FDI ini menandakan investasi asing ke Indonesia masih menarik, melihat prospek fundamental perekonomian Indonesia yang tumbuh kuat. Sedangkan sentimen dari global, rilis data PMI Manufaktur AS Global S&P mengalami sedikit perbaikan namun masih di level kontraksi sebesar 46,8 poin.
Mengingat kondisi permintaan manufaktur AS melemah dan imbas dari beberapa perusahaan memangkas jumlah tenaga kerja dan biaya input tergolong masih tinggi, membuat manufaktur AS bergerak terhambat, namun meningkat inflasi AS sudah mulai melandai, diharapkan menjadi angin segar untuk manufaktur AS.
Sedangkan dari pasar Obligasi, Infovesta Government Bond Index dalam sepekan lalu, memberikan pertumbuhan -0,17% ke level 9,734. Sentimen penggerak laju pasar obligasi dalam sepekan terakhir pada rapat FOMC yang telah berlangsung memberikan sinyal bahwa The Fed akan kembali mengetatkan kebijakan suku bunga central FFR. Pelaku pasar berekspektasi terhadap FFR akan meningkat sebesar +25 bps pada Februari 2022.
Melihat kondisi pasar ke depan, Infovesta memperkirakan pada pasar saham cenderung akan bergerak positif dimana rilis data laporan keuangan beberapa perusahaan pada Q4 2022 pada Februari diproyeksikan tumbuh meningkat. Hal ini menjadi sentimen positif untuk pergerakan Indeks.
Sedangkan pada pasar obligasi, Investor diharapkan tetap memperhatikan langkah The Fed yang berpotensi menaikkan suku bunga sentralnya dan dapat menjadi pertimbangan Bank Indonesia dalam mengambil kebijakan moneternya. Terutama untuk menjaga spread yield obligasi AS dan Indonesia.
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News