Analis Sinarmas Future, Ariston Tjendra, mengatakan bahwa hasil data tenaga kerja Non Farm Payroll AS bulan Januari yang memperlihatkan pertumbuhan lapangan pekerjaan lebih dari 2 kali lipat dibandingkan bulan sebelumnya, masih akan mendorong penguatan dolar AS terhadap nilai tukar lainnya termasuk rupiah hari ini.
|Baca juga: Perkembangan Indikator Stabilitas Nilai Rupiah
“Data tersebut sangat di luar ekspektasi pasar yang memperkirakan pertumbuhan yang lebih rendah dari bulan sebelumnya,” katanya kepada Media Asuransi, Senin, 6 Februari 2023.
Dia memaparkan situasi ketenagakerjaan yg bagus memberikan ruang bagi Bank Sentral AS untuk melakukan pengetatan moneter lanjutan tahun ini. Menurutnya, situasi ketenagakerjaan yang bagus juga bisa memicu inflasi AS karena naiknya permintaan barang-barang akibat naiknya daya beli masyarakatnya, yang juga memberikan alasan bagi The Fed untuk menaikan suku bunga acuannya.
Dari dalam negeri, Ariston menambahkan rilis data PDB kuartal ke-4 mungkin bisa menahan pelemahan rupiah bila hasilnya di atas ekspektasi atau berhasil bertahan di 5%.
“Potensi pelemahan rupiah terhadap dolar AS pada hari ini ke kisaran Rp15.000 dengan potensi support di sekitar Rp14.880 per dolar AS,” pungkas dia.
Sementara itu pada perdagangan akhir pekan lalu, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot ditransaksikan melemah 0,04% ke level Rp14.893 per dolar AS, sedangkan di JISDOR BI nilai tukar rupiah ditransaksikan melemah 0,20% ke level Rp14.898 per dolar AS.
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News