Melalui Daily Write Up bertajuk Bank Rakyat Indonesia (BBRI IJ) – FY2022 result review: Breaking record high net profit, analis Mirae Sekuritas Handiman Soetoyo menjelaskan pada tahun 2022, BBRI membukukan laba bersih Rp51,2 triliun (+64,7% YoY), yang mencapai 97,1%/104,0% dari estimasi kami/konsensus.
“Kami mengaitkan pertumbuhan laba bersih yang kuat dengan pertumbuhan yang kuat dari pendapatan bunga bersih (+9,2% YoY) dan pendapatan non-bunga (+16,7% YoY) serta beban provisi yang lebih rendah (-23,5% YoY).”
|Baca juga: BBRI Menyelesaikan Buyback Sebesar Rp3 Triliun Lebih Awal
Dia mengatakan kredit BRI tumbuh sebesar 9,2% YoY (9M22: +8,0% YoY), didorong oleh segmen mikro (+13,9% YoY) dan konsumer (+11,5% YoY).
Menurutnya, NPL BRI membaik dari 3,1% di tahun 2021 menjadi 2,8% di tahun 2022, yang merupakan perbaikan paling lambat di antara 4 bank besar. “CoC menurun tajam dari 3,4% pada tahun 2021 menjadi 2,5% pada tahun 2022 yang kami yakini didorong oleh provisi yang sudah dibukukan di awal dalam 2 tahun terakhir.”
Karena pembatasan mobilitas telah dicabut, menurut Handiman, agenda utama BBRI adalah pertumbuhan kredit pada tahun 2023. Menurut pandangannya, peralihan kredit dari KUR bersubsidi ke pinjaman Kupedes komersial juga akan meningkatkan yield kredit.
“Kami mempertahankan rekomendasi Beli kami dengan TP Rp6.100, berdasarkan target P/B FY2023F sebesar 2,5x. Pertumbuhan kinerja berkelanjutan di tahun 2023 dan yield dividen yang menarik sekitar 6% pada bulan depan adalah katalis utama.”
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News