1
1

BI Dorong Peningkatan Peran Ekonomi dan Keuangan  Syariah

    Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan bahwa ekonomi dan keuangan syariah memiliki potensi yang besar, mengingat prinsip-prinsipnya yang menekankan etika, keadilan, dan kesetaraan. Tak hanya instrumen komersial, ekonomi dan keuangan syariah telah merambah pula ke instrumen non-komersial, seperti zakat dan waqaf, sebagai keuangan sosial syariah. Instrumen-instrumen tersebut dapat berperan dalam mendukung berbagai aktivitas produktif, redistribusi kesejahteraan kepada masyarakat kurang mampu sekaligus mendukung pencapaian SDGs (Sustainable Development Goals).

   Hal itu disampaikan Gubernur BI dalam Peluncuran Prinsip-Prinsip Pokok Tata Kelola Wakaf (Waqf Core Principles) dan Wakaf Uang Berbasis Sukuk (Cash Waqf-Linked Sukuk) bersama Islamic Development Bank (IDB) di Nusa Dua, Bali, 14 Oktober 2018. Acara itu merupakan bagian dari rangkaian kegiatan International Monetary Fund-World Bank Group Annual Meetings (IMF-WBG AM) Bali 2018, yang dihadiri Media Asuransi. IMF-WBG Annual Meetings 2018 di Indonesia, menandai pertama kalinya topik ekonomi dan keuangan syariah dibahas sebagai salah satu agenda penting dunia. Hal ini menunjukkan keseriusan Indonesia untuk menjadi salah satu pusat utama pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di dunia.

    Perry Warjiyo mengingatkan, ekonomi dan keuangan syariah yang sehat harus didukung oleh struktur regulasi dan tata kelola yang efektif. Ketersediaan standar peraturan yang diterapkan secara efektif, dalam hal ini Waqf Core Principles dan Cash Waqf-Linked Sukuk, sangat penting dalam menciptakan praktik keuangan syariah secara global yang sehat serta mampu menumbuhkan kepercayaan publik. “Peluncuran Waqf Core Principles kali ini merupakan langkah strategis lanjutan setelah Prinsip-Prinsip Pokok Tata Kelola Zakat (International Zakat Core Principles) yang diluncurkan pada tahun 2016, yang bertujuan untuk meningkatkan tata kelola dan integritas lembaga-lembaga zakat yang lebih baik ketika memberikan layanan kepada masyarakat berpenghasilan rendah,” tuturnya.

    Sementara itu Deputi Gubernur BI Dody Budi Waluyo dalam kesempatan terpisah menegaskan bahwa ekonomi dan keuangan syariah dapat berfungsi sebagai pilar tangguh untuk mengatasi tantangan ekonomi nasional, serta menghadapi inisiatif global dalam mencapai tujuan pembangunan yang berkelanjutan. Hal itu disampaikan Dody saat bertindak sebagai panelis diskusi “Mainstreaming Islamic Finance into Global Initiatives: Another Formidable Pillars in Promoting SDGs” yang diadakan setelah peluncuran Waqf Core Principles.

  Dody menyampaikan prinsip-prinsip khusus ekonomi dan keuangan syariah yang dapat mendukung pembangunan berkelanjutan. Pertama, menyediakan pembiayaan yang mendukung kegiatan ekonomi riil. Kedua, bergantung pada pembagian laba dan rugi yang akan menggantikan penekanan dari kelayakan kredit peminjam dengan penciptaan nilai dan kelayakan ekonomi investasi sekaligus mencegah spekulasi. Ketiga, memfasilitasi redistribusi kesejahteraan dan peluang. Hal-hal tersebutlah yang dapat meningkatkan inklusi keuangan, mengurangi kesenjangan, dan mencapai kemakmuran. Edi Santosa

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post BCA dan AIA Financial Luncurkan Produk Proteksi Penyakit Kritis Maksima (PRIMA)
Next Post Allianz Indonesia Dukung Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Dalam IIF 2018 di Bali

Member Login

or