1
1

Kemenkeu Kejar Percepatan Logistik Nasional Melalui Penataam NLE

Penataan ekosistem logistik nasional dilakukan untuk meningkatkan kemudahan dalam pelayanan publik di bidang logistik. | Foto: Doc
Media Asuransi, JAKARTA – Di tengah ketidakpastian perekonomian global, pemerintah terus berupaya meningkatkan daya saing perekonomian nasional. Salah satu upaya pemerintah tersebut terwujud melalui penataan Ekosistem Logistik Nasional/National Logistic Ecosystem (NLE) untuk meningkatkan kemudahan dalam pelayanan publik di bidang logistik.

Selanjutnya pada kurun 2023-2024, NLE akan fokus pada tiga aspek, yakni akselerasi penyelesaian target rencana aksi Inpres 5/2020, room for improvement, dan perluasan target pelabuhan implementasi NLE.

“Pemerintah telah melakukan terobosan yang cukup signifikan yakni National Logistic Ecosystem. Suatu upaya yang diharapkan mampu menciptakan integrasi dan pada gilirannya menghasilkan efisiensi.” ungkap Staf Khusus Menteri Keuangan Bidang Komunikasi Strategis Yustinus Pratowo dalam diskusi Implementasi Penataan Ekosistem Logistik Nasional, di Jakarta, dikutip melalui keterangan resmi, Jumat, 24 Februari 2023.

|Baca juga: Kemenkeu Catat Penjualan SBR012 Capai 22 T, Didominasi Milenial

“Tentu Ini bukan pekerjaan mudah, kita tahu upaya untuk mewujudkan ini cukup menantang dan butuh konsiderasi yang cukup kuat. Tapi kita bersyukur pada akhirnya ini mendapat dukungan yang baik dari pemerintah dan stakeholder” tambah Yustinus.

Direktur Informasi Kepabeanan dan Cukai, Rudy Rahmaddi, yang juga menjabat Ketua Pelaksana Harian Tim Teknis Pengembangan NLE ikut menuturkan, bahwa pada saat ini sistem NLE sudah diterapkan pada 14 pelabuhan.

“Hingga saat ini, NLE telah diimplementasi pada 14 Pelabuhan. Ke depan, implementasi NLE akan diperluas ke pelabuhan laut dan pelabuhan udara baik domestik maupun internasional,” ujarnya.

Dia juga menegaskan bahwa Tim NLE dari Kemenkeu tidak bekerja sendirian. NLE telah berkolaborasi dengan berbagai partner lebih dari 15 Kementerian/Lembaga, lebih dari 50 platform logistik, perbankan, dan BUMN.

Dalam konteks simplifikasi proses bisnis pemerintah, sebanyak 4.398 dokumen diproses melalui layanan Single Submission (SSm) Pengangkut, 53.191 dokumen diproses melalui SSm Perizinan, 81.814 dokumen diproses melalui SSm Pabean Karantina, dan sebanyak 30.696 dokumen diproses melalui layanan daftar muatan antarpulau.

|Baca juga: Rp412 Miliar Anggaran Kemensos Diblokir, Stafsus Kemenkeu: Bukan Termasuk Bansos

Sementara itu di aspek kolaborasi platform logistik, sebanyak 234.751 dokumen diproses melalui layanan delivery order online, 861.462 dokumen Surat Penyerahan Petikemas Online, 18.217 transaksi trucking, dan 35.575 kontainer memanfaatkan layanan depo dari NLE.

Pada tahun 2022, NLE bekerja sama dengan tim survei independen dari Prospera untuk mendapatkan gambaran awal efektivitas NLE. Secara umum, persepsi pengguna jasa menilai adanya efisiensi program NLE, khususnya layanan SSm Perizinan, SSm QC, Delivery Order, Surat Penyerahan Petikemas Online, Autogate, dan Trucking. Efisiensi waktu dan biaya yang berdasarkan laporan survei Prospera berkisar 24,6% sampai 49,5%.

Berdasarkan data LNSW, estimasi penurunan biaya timbun dan biaya penarikan untuk behandle/pemeriksaan mulai dari awal implementasi SSm Pabean Karantina pada bulan Juni 2020 s.d. Desember 2022 sebesar 191,32 miliar atau 33,48 persen. Selain itu, rata-rata efisiensi waktunya sebesar 22,37%.

Meski data menunjukkan efisiensi tercapai melalui NLE, menurut Rudy Rahmaddi, untuk Indonesia yang secara geografis menantang karena berbentuk kepulauan, bisa jadi efisiensi 50% belum cukup. “Makanya Kementerian Keuangan menargetkan efisiensi 60-80 persen,” tukasnya. 

Editor: S. Edi Santosa

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Ingin Tahu Cara Menjaga Kesehatan Tubuh? Simak Tipsnya di Sini
Next Post BCA Kolaborasi dengan HMNS Luncurkan The Scent of BCA

Member Login

or