1
1

BEDAH SAHAM: Menanti Pembayaran Dividen Bank CIMB Niaga (BNGA)

Gerai Digital Lounge PT Bank CIMB Niaga Tbk. | Foto: CIMB Niaga
Media Asuransi, JAKARTA – Mirae Sekuritas memperkirakan Bank CIMB Niaga (BNGA) akan membagikan dividen dengan rasio mencapai 50% dari laba bersih untuk tahun buku 2022 dengan besaran Rp101 per lembar saham.

Melalui Mirae Asset Sekuritas Indonesia Company Initiation bertajuk Bank CIMB Niaga (BNGA IJ) – Improving ROE and lucrative dividend yield, yet still overlooked; Initiate with Buy recommendation, analis Mirae Sekuritas, Hariyanto Wijaya, menjelaskan bahwa Bank CIMB Niaga merupakan salah satu 6 bank terbesar di Indonesia. Pada FY22, BNGA adalah bank terbesar keenam di Indonesia berdasarkan total aset, pinjaman, dan simpanan. Namun dari segi laba bersih, BNGA merupakan bank terbesar kelima di Indonesia, melampaui BBTN.

“Pelopor dan pemimpin dalam branchless banking. Kami terkesan dengan inisiatif digital BNGA, salah satunya adalah OCTO Mobile baru yang dirilis pada 18 Februari 2023. Fitur-fitur baru ini akan meningkatkan keterlibatan dan kenyamanan penggunanya.”

|Baca juga: Peringkat Sukuk Milik Bank CIMB Niaga Ditegaskan idAAA(sy)

Pada FY22, Hariyanto menjelaskan BNGA mampu membukukan peningkatan yang signifikan dalam pertumbuhan pinjamannya dengan membukukan 8,3% yoy (vs. 3,9% yoy di FY21), didukung oleh pertumbuhan yang kuat pertumbuhan kredit di segmen fokus utamanya. Dia memperkirakan pinjaman BNGA akan terus tumbuh high single digit di FY23. Di FY23, dia perkirakan laba bersih BNGA akan terus tumbuh sebesar 12,3% yoy.

“ROE BNGA telah kembali pulih ke dua digit di 11,4% di FY22, pertama kali setelah berkisar di satu digit sejak FY14. Kami memperkirakan ROE BNGA akan terus meningkat menjadi 12,1% di FY23 dan 13,4% di FY24,” jelasnya

Lebih lanjut, Hariyanto memperkirakan BNGA memiliki rasio pembayaran dividen sebesar 50% dari laba bersih FY22 (vs. 57,2% dari laba bersih FY21), memberikan dividen per saham sebesar Rp101 yang menghasilkan lucrative dividend yield sekitar 8%. Sebagai catatan, hal ini akan diputuskan dalam RUPS-nya pada April 2023.

Dengan pertimbangan tersebut, Hariyanto menginisiasi coverage BNGA dengan rekomendasi Buy dan target harga 12 bulan Rp1.515 (potensi kenaikan 22,2%). Harga target (TP) tersebut diperoleh dengan menggunakan GGM, yang imply P/B FY23F sebesar 0,8x (+0,1 SD dari rata-rata forward P/B 10 tahun).

Catalyst jangka pendek meliputi: 1) lucrative high dividend yield di RUPST; 2) melanjutkan pemulihan ROE pada level dua digit; dan 3) pertumbuhan laba bersih FY23. Risiko investasi utama meliputi: 1) pertumbuhan pinjaman yang lebih lambat dari perkiraan; 2) rasio biaya terhadap pendapatan yang lebih tinggi; dan 3) penurunan kualitas aset.”

Editor: S. Edi Santosa

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Pefindo Ganjar Peringkat TBS Energi Utama idA Outlook Stabil
Next Post Laba Bersih FIF Naik 28,59 Persen di 2022

Member Login

or