Media Asuransi, JAKARTA – Pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko) meluncurkan Program PROMISE II Impact (Promoting Micro and Small Enterpries through Entreprenuers Access to Financial Services). Hal ini bertujuan untuk memberikan akses digitaliasasi yang lebih besar untuk skala Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
“Pemerintah berkomitmen untuk terus mendorong kinerja UMKM salah satunya melalui akses pembiayaan seperti program Kredit Usaha Rakyat (KUR). Selain itu, Pemerintah juga berkomitmen untuk meningkatkan daya saing dan produktivitas UMKM melalui pembangunan sektor digital dan fintech,” kata Plt Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kemenko, Ferry Irawan, dikutip dari keterangan resmi Kemenko, Selasa 7 Maret 2023.
Program PROMISE II Impact merupakan inisiasi dari International Labour Organization (ILO) bersama Sekretariat Dewan Nasional Keuangan Inklusif (DNKI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan dukungan pendanaan dari Sekretariat Negara Swiss untuk Bidang Perekonomian (SECO).
PROMISE II Impact terfokus pada empat strategi yakni mendorong penggunaan teknologi digital untuk meningkatkan produktivitas dan skala usaha UMKM, mendukung adopsi teknologi digital oleh BPD dan BPR.
|Baca juga: Bentuk Satgas Ekspor, Pemerintah Dorong UMKM Ke Pasar Global
Kemudian meningkatkan ekosistem yang terikat dalam mata nilai UMKM melalui digitalisasi, perluasan pembeli dan akses yang lebih baik terhadap keuangan, dan melibatkan Pemerintah Daerah dalam mendukung kebijakan dan program pemulihan ekonomi yang disasarkan pada UMKM dan penyedia jasa keuangan.
Direktur ILO untuk Indonesia Michiko Miyamato yang hadir pada kesempatan tersebut mengatakan bahwa Program PROMISE II Impact bertujuan untuk memperkuat lingkungan yang mendukung sektor keuangan inklusif bagi UKM yang mengarah pada pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesempatan kerja, terutama pada masa pasca pandemi.
Dalam kesempatan ini hadir Wakil Duta Besar Swiss untuk Indonesia, Philippe Strub, yang menegaskan komitmen Pemerintah Swiss untuk mendukung pengembangan UKM di Indonesia dengan membuka akses terhadap keuangan dan mendorong transformasi digital.
Mereka meyakini bahwa PROMISE II Impact akan memberikan kontribusi yang signifikan bagi agenda inklusi keuangan Indonesia dan mendukung UMKM mewujudkan potensi pertumbuhan UMKM.
Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar, juga menekankan bahwa meskipun Indonesia telah mengalami lompatan yang jauh dalam hal inklusi keuangan selama 10 tahun terakhir, tingginya akses masyarakat terhadap layanan keuangan tersebut perlu disertai dengan inklusi keuangan yang berkualitas.
OJK akan terus mendukung pilot project program PROMISE II Impact mengingatnya pentingnya melihat keseluruhan ekosistem, baik ekosistem UMKM maupun ekosistem keuangan yang harus sustainable untuk meningkatkan kualitas inklusi keuangan.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News