1
1

Sinyal Pengetatan The Fed Berlanjut, Rupiah Berpotensi Melemah

Wisatawan asing sedang menukarkan uang di money changer. | Foto: Arief Wahyudi
Media Asuransi, JAKARTA – Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan hari ini diperkirakan masih akan melemah setelah Gubernur Bank Sentral AS memberikan sinyal kenaikan suku bunga acuan lanjutan.

Analis Sinarmas Future, Ariton Tjendra, menjelaskan bahwa rupiah mungkin masih akan melemah hari ini terhadap dolar AS setelah Gubernur Bank Sentral AS semalam memberikan sinyal kenaikan suku bunga acuan AS bisa lebih agresif.

|Baca juga: Rupiah Masih Berpotensi Tertekan terhadap Dolar AS

“Di hadapan Komite Perbankan Senat AS, Powell mengatakan kemungkinan target suku bunga acuan AS akan lebih tinggi dari angka sebelumnya dan bank sentral akan menyiapkan kebijakan laju kenaikan suku bunga yang lebih cepat bila data mendukung,” jelasnya kepada Media Asuransi, Rabu, 8 Maret 2023.

Menurutnya, dolar AS langsung menguat terhadap nilai tukar utama dunia saat sesi dengar pendapat tersebut berlangsung dan mungkin bisa berlanjut hari ini.

Ariston menjelaskan kenaikan suku bunga acuan AS bisa mendorong kenaikan suku bunga bank sentral lainnya dan mendorong ekonomi biaya tinggi yang bisa memperlambat pertumbuhan ekonomi.

“Potensi pelemahan rupiah terhadap dolar AS ke kisaran Rp15.400 per dolar AS, dengan support di kisaran Rp15.300 per dolar AS,” pungkas Ariston.

Sementara itu pada perdagangan kemarin, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot ditransaksikan melemah 0,47% ke level Rp15.367 per dolar AS, sedangkan di JISDOR BI nilai tukar rupiah ditransaksikan melemah 0,38% ke level Rp15.301 per dolar AS.

Editor: S. Edi Santosa

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post MARKET REVIEW: IHSG Masih Bertahan di Zona Merah
Next Post The Fed Kirim Sinyal Hawkish, Harga Emas Berpotensi Tertekan

Member Login

or