1
1

Konsumsi Dalam Negeri Tinggi, Indonesia Takkan Resesi

Piter Abdullah (kiri) meyakini ekonomi Indonesia tidak akan mengalami resesi di tahun ini. | Foto: Edi

Media Asuransi, JAKARTA – Indonesia diyakini tidak akan mengalami resesi pada tahun 2023 ini, walaupun ekonomi global ada kemungkinan jatuh ke jurang resesi. Pertumbuhan ekonomi Indonesia ditopang oleh konsumsi dalam negeri, yang masih dapat didorong lebih kuat lagi.

“Tenang, kita tidak akan resesi, insya Allah. Pandemi berakhir dan bisa berkonsumsi secara normal, bisa ke mal, bioskop, traveling dan itu akan membantu kita tumbuh positif,” kata Direktur Eksekutif Segara Research Institute, Piter Abullah, dalam LPS-FORWADA Discussion Series dengan tema Momentum Pertumbuhan Ekonomi di Tahun Penuh Tantangan di Jakarta, 9 Maret 2023.

Dia mengungkapkan bahwa Indonesia tidak akan jatuh ke jurang resesi pada tahun ini kecuali jika permintaan domestik kembali menurun seperti masa pandemi Covid-19. “Kalau pandemi, benar-benar membuat kita tidak bisa konsumsi belanja ke mal, traveling, dan konsumsi kita turun. Kalau konsumsi kita turun, ada penurunan pertumbuhan ekonomi,” tutur Pieter.

|Baca juga: Alokasi Belanja Konsumen untuk Konsumsi Turun

Saat pandemi Covid-19, masyarakat tidak bisa keluar rumah, tidak bisa melakukan konsumsi, berbelanja, pergi ke mal, bioskop, dan berwisata. Akibatnya, ekonomi domestik mengalami resesi pada 2020, setelah pertumbuhan ekonomi terkontraksi pada kuartal II/2020 dan kuartal III/2020 masing-masing sebesar 5,32 persen year on year (yoy) dan 3,49 persen yoy.

Menurutnya, saat itu ada pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) telah membatasi masyarakat dan menyebabkan resesi. Kondisinya berbeda dengan saat ini karena masyarakat sudah bisa melakukan konsumsi secara normal dan pandemi akan benar-benar berakhir, apalagi setelah PPKM dicabut pada akhir 2022.

Dalam kondisi seperti ini, Piter Abdullah memproyeksikan ekonomi Indonesia akan tumbuh dalam rentang 4,75 persen sampai 5,25 persen pada 2023 ini.

Editor: S. Edi Santosa

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Lagi-lagi GoTo Lakukan PHK pada 600 Karyawan
Next Post Riset Big Data: Masyarakat Lebih Pilih Sistem Pemilu Proporsional Terbuka

Member Login

or