1
1

Kemenkeu Luncurkan Modul Sinkronisasi Renja-RKA

Meneteri Keuangan merangkap Ketua Komite Stabilitas Sistem Keuangan Sri Mulyani. |: Foto: Arief Wahyudi

Media Asuransi, JAKARTA – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melakukan sinkronisasi penyusunan Rencana Kerja Kementerian/Lembaga (Renja-K/L) pada aplikasi KRISNA (Kementerian PPN/Bappenas) dan penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA-KL) pada aplikasi SAKTI (Kemenkeu).

Menandai salah satu aktivasi sinkronisasi tersebut, secara bersama-sama, pada hari Selasa, 14 Maret 2023, Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani Indrawati dan pejabat pemerintah lainnya, melakukan Peluncuran Modul Sinkronisasi Renja-RKA Pada Aplikasi SAKTI bertempat di Kompleks Kantor Kemenkeu Lapangan Banteng, DKI Jakarta.

Menkeu mengatakan bahwa hal ini merupakan satu upaya pemerintah dalam reformasi birokrasi dan pengembangan sistem informasi layanan terkait penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

|Baca juga: Kinerja APBN Februari 2023, Surplus Rp131,8 Triliun

“Hal yang paling berat adalah mensimplifikasi birokrasi kita sendiri, agar dapat benar-benar bekerja menyelesaikan masalah di perekonomian dan bangsa kita” jelas Sri Mulyani Indrawati, di Jakarta, Selasa, 14  Januari 2023.

Implementasi modul sinkronisasi tersebut merupakan tindak lanjut dari amanat PP Nomor 17 tahun 2017 tentang Sinkronisasi Proses Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan Nasional yang dimaksudkan untuk memadukan dan memperkuat penyusunan rencana dan anggaran pembangunan nasional, pengendalian pencapaian sasaran pembangunan, serta sebagai langkah pasti pelaksanaan reformasi birokrasi di lingkungan pemerintah.

Sinkronisasi tersebut menjadi salah satu pencapaian rencana aksi atas arah kebijakan Digitalisasi pada RPJMN 2020-2024 terkait Integrasi Perencanaan-Penganggaran berbasis Elektronik yaitu tersedianya sistem yang menjamin teragregasinya data dan informasi secara elektronik, pada semua tahap dalam satu siklus penganggaran (mulai dari perencanaan, penetapan, pelaksanaan/penatausahaan hingga pelaporan atau audit).

Hal ini juga menjadi bagian pencapaian target pelaksanaan Sistem Pemerintah Berbasis Elektronik (SPBE), yang dikoordinasikan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.dan aksi pencegahan korupsi 2021-2022, untuk percepatan proses perencanaan dan penganggaran berbasis elektronik di level pusat, yang dikawal oleh Tim Strategi Nasional Pencegahan Korupsi.

Modul sinkronisasi Renja RKA pada aplikasi SAKTI tersebut memuat fitur-fitur yang memudahkan kolaborasi dan sinergi dalam proses perencanaan penganggaran, seperti fitur interkoneksi data dua arah, penyandingan data, dan approval sehingga menghindari deviasi dan double input data Renja maupun RKA- KL.

|Baca juga: Wamenkeu: Pahami Urusan Daerah, Bukan Sekadar Paham APBN!

Upaya-upaya integrasi proses perencanaan penganggaran terus dilaksanakan, kolaborasi tidak hanya pada proses pembangunan dan peluncuran, tetapi implementasinya di semua K/L harus dilakukan dengan serius dan berkelanjutan.

Diharapkan semua K/L sudah bisa menggunakan fitur penyelarasan Renja dan RKA-KL pada aplikasi KRISNA dan SAKTI terutama dalam pelaksanaan APBN 2023 maupun untuk penyusunan APBN 2024,” kata Sri Mulyani.

Dalam pelaksanaan sistem ini, monitoring dan evaluasi perlu selalu dilakukan. Hal ini tidak kalah penting guna menemukan ruang untuk perbaikan sistem ke depannya baik dalam hal penguatan penyelarasan proses bisnis dan regulasi terkait Renja K/L-RKA K/L maupun penguatannya melalui sistem informasi SP-1/DJA/2023 perencanaan penganggaran.

Penguatan ini perlu selalu dilakukan guna tercapai tujuan sinergi perencanaan dan penganggaran pemerintah untuk mendorong terwujudnya APBN yang fokus dan tepat sasaran. Setiap rupiah anggaran yang digunakan harus dapat bermanfaat bagi pertumbuhan ekonomi dan masyarakat.

“Saya harap hal ini menjadi langkah awal yang baik bagi kita untuk perbaikan dan sinkronisasi dua aplikasi yang sangat menentukan seluruh anggaran K/L untuk membantu mencapai tujuan akhir penganggaran yaitu indikator ekonomi yang semakin baik dan kemakmuran untuk rakyat,” tutur Menkeu.

 

Editor: S. Edi Santosa

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Harga Emas Spot Masih Berkonsolidasi di Atas US$1,900 per Troy Ons
Next Post Ekonomi Indonesia Diperkirakan Tumbuh Stabil di Kuartal I/2023

Member Login

or