Media Asuransi, JAKARTA – Menteri Keuangan (Menkeu) RI, Sri Mulyani Indrawati, mengatakan bahwa di bulan Februari, penerimaan pajak masih kuat, yaitu mencapai Rp279,98 triliun atau 16,3% dari target, tumbuh 40,4% (yoy).
Kinerja penerimaan pajak yang sangat baik pada dua bulan pertama tahun 2023 dipengaruhi oleh harga komoditas yang masih tinggi, aktivitas ekonomi yang terus membaik, serta dampak implementasi UU HPP.
“Ke depannya, penerimaan pajak diwarnai kewaspadaan sejalan dengan tren penurunan harga komoditas dan normalisasi basis penerimaan. Namun demikian, optimisme tetap ada mengingat aktivitas ekonomi yang terus meningkat dan optimalisasi implementasi UU HPP,” kata Sri Mulyani pada konferensi pers APBN Kinerja dan Fakta (KiTa) edisi Maret 2023 di Jakarta, Selasa, 14 Maret 2023.
|Baca juga: Kinerja APBN Februari 2023, Surplus Rp131,8 Triliun
Hingga akhir Februari 2023, realisasi penerimaan kepabeanan dan cukai melambat namun on-track, akibat penurunan penerimaan bea keluar, namun demikian, penerimaan bea masuk masih menunjukan kinerja positif. Penerimaan Kepabeanan dan Cukai mencapai Rp53,27 triliun (17,57% dari target, turun 6,13% yoy).
Penerimaan Bea Masuk tumbuh 15,6% (yoy), didorong extra effort pada bulan Januari, kurs USD yang meningkat dibandingkan tahun lalu, dan Bea Masuk Kendaraan. Selanjutnya, penerimaan Cukai stagnan antara lain dipengaruhi kebijakan tarif, efek limpahan pelunasan HT produksi bulan Desember 2022, dan efektivitas pengawasan.
Sementara, kinerja Bea Keluar menurun dipengaruhi harga CPO yang sudah termoderasi dan turunnya volume ekspor komoditas mineral. Kinerja PNBP hingga akhir Februari 2023 terus mengalami peningkatan, mencapai Rp86,4 triliun (19,6% dari target) atau tumbuh 86,6% (yoy).
Pendapatan BLU (7,2% dari target) juga mencatatkan pertumbuhan positif yang diperoleh dari meningkatnya pendapatan jasa pelayanan Pendidikan PTN dan Rumah Sakit.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News