Mencari opsi liburan menarik dalam waktu singkat terkadang menjadi tantangan tersendiri. Yakni, bagaimana menyusun rencana untuk liburan dalam waktu singkat, tapi tetap memberikan kesan yang baik.
Setelah bekerja Senin hingga Jumat, sangat curang rasanya jika tidak menyempatkan waktu untuk rest sejenak dari hirukpikuk kota Jakarta. Bandung, Jawa Barat menjadi pilihan saya untuk tempat melepaskan kepenatan. Awal Februari kemarin, Media Asuransi melakukan perjalanan bersamasama rekan sejawat. Bisa dikatakan ini short trip, yah, perjalanan cuma sehari, tapi bisa bermakna. Kami setuju untuk pergi ke Bandung.
Kami sepakat untuk memakai kereta yang berangkat dari Stasiun Pasar Senen pada pukul 09.30 WIB. Perjalanan yang memakan waktu 3 jam itu mengantarkan kami pada titik terakhir di Stasiun Cimahi pukul 12.30 WIB.
Sesampainya di Stasiun Cimahi, untuk meminimalkan pengeluaran, sebelumnya kami sepakat patungan untuk menyewa mobil. Pilihan ini untuk lebih memudahkan mobilitas dan lebih hemat, jika dibandingkan harus mengeluarkan biaya ekstra naik angkutan umum atau taksi.
Lanjut, dengan perut yang keroncongan kami mengawali perjalanan di Tanah Pasundan dengan mencari santap siang di kawasan kaki lima Taman Lansia. Kami memilih makanan ketupat sayur, ada juga yang menyantap bakso. Kebetulan, pada saat sampai di Bandung, kami disambut dengan turunnya hujan yang lumayan awet.
Selepas santap siang, pukul 14.00 WIB, kami memilih tempat kopi Punclut, Angkringan BlankOn, sebagai destinasi berikutnya. Sesampainya di sana kami langsung sigap memesan roti bakar, mendoan, dan kopi susu.
Harga yang diberikan tempat ini cukup terjangkau, mendoan dibanderol Rp25.000, roti bakar coklat Rp20.000, dan kopi susu Rp10.000, disajikan dengan hangat. Kami juga disuguhi pemandangan indah di BlankOn, sembari menikmati pemandangan dan jajanan angkringan yang disuguhkan, Anda juga bisa menikmati live music yang sudah mulai berdendang dari siang hingga malam.
Untuk makanan berat, BlankOn juga menyajikan banyak menu kuliner Nusantara seperti Paket Liwet Sunda yang dibanderol Rp250.000 dan Rantangan Urab Solo dengan harga yang sama Rp250.000. Adapun menu andalan pada tempat ini, seperti Ayam Goreng Penyet, Ayam Sambal Matah, Ayam Sambal ijo, dan lain-lain dibanderol Rp25.000.
Tetapi sayang, karena sudah santap berat pada saat sampai tadi, kami tidak sempat mencoba menu-menuĀ tersebut. Karena hujan mulai mereda dan waktu yang terus berjalan, pukul 15.30 WIB kami memutuskan untuk pindah ke destinasi berikutnya.
Kawasan Braga, menjadi destinasi kami berikutnya. Bisa dikatakan ini menjadi destinasi terakhir kami. Berkeliling menikmati jajanan sekitar, tidak lengkap rasanya jika tidak menikmati batagor langsung di Bandung.
Setelah itu, kami menikmati sore di Braga, tepatnya di depan Cikapundung River Sport sambal makan batagor dan menghabiskan waktu dengan mengobrol hingga pukul 17.00 WIB. Selepas itu, tidak jauh dari kawasan Braga, berpindah ke pusat kuliner Sudirman Street untuk menyantap makan malam. Sebuah area kawasan kuliner yang menyajikan aneka jenis makanan nusantara.
Selanjutnya, kami memilih Soto Bandung Pak Simon untuk mengakhiri perjalanan singkat itu. Kuliner kali ini ditutup dengan sajian khas kota Bandung, harganya juga cukup terjangkau, dibanderol dengan harga Rp25.000.
Karena waktu yang terus menipis, pukul 19.00 WIB kami beranjak menuju Stasiun Bandung. Kembali ke Jakarta menggunakan kereta Argo Parahyangan menuju Stasiun Gambir, Jakarta. Perjalanan kurang lebih 2,46 jam dan tiba di Gambir pukul 22.06 WIB. Itulah perjalanan singkat kuliner saya bersama teman-teman ke Bandung yang mengasyikkan. Ā
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News