Media Asuransi, JAKARTA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan hari ini diperkirakan berpeluang menguat karena indikasi kebijakan pengetatan the Fed yang tidak akan terlalu agresif.
Analis Sinarmas Future Ariston Tjendra menuturkan rupiah berpeluang menguat terhadap dolar AS karena the Fed mengindikasikan kebijakan pengetatan yang tidak terlalu agresif pada pengumuman keputusan kebijakan moneternya di Kamis dinihari kemarin.
|Baca juga: BI akan Jaga Stabilitas Nilai Tukar Rupiah
“Krisis perbankan di AS yang sedang berlangsung menjadi faktor dari kebijakan yang tidak agresif tersebut,” katanya kepada Media Asuransi, Jumat 24 Maret 2023.
Tapi di sisi lain, jelas dia, krisis perbankan ini memicu kehati-hatian pelaku pasar untuk masuk ke aset berisiko. Menurut dia, pasar masih mencermati perkembangan krisis ini, apakah pemerintah yang bersangkutan bisa mengatasinya atau krisis malah menyebar ke berbagai negara. Kehati-hatian ini bisa mendorong pelemahan aset berisiko seperti rupiah.
“Ada potensi penguatan rupiah ke arah Rp15.300 per dolar AS dengan potensi resisten di sekitar Rp15.380 per dolar AS,” pungkas Ariston.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News