Media Asuransi, JAKARTA – Menteri Keuangan (Menkeu) RI, Sri Mulyani Indrawati, menilai langkah mempromosikan inklusi dan literasi keuangan untuk UMKM di ASEAN merupakan langkah strategis dan bagian penting dari kerangka kerja ekonomi digital ASEAN.
Sri Mulyani juga mengusulkan suatu pathway untuk memperkuat kerangka kerja ASEAN dalam mendorong inklusi dan literasi keuangan digital bagi UMKM.
“Pertama, penyediaan basis data UMKM ASEAN yang jelas dan kuat, yang mampu membedakan dan mengidentifikasi kapasitas, tingkat inklusivitas, tata kelola, dan kelembagaan UMKM. Kedua, penyediaan fasilitas digital beyond credit (selain kredit) bagi UMKM, seperti sistem pembayaran elektronik, akses pasar, dan peningkatan kapasitas UMKM,” jelas Sri Mulyani dalam acara High Level Dialogue (Seminar) on Promoting Digital Financial Inclusion and Literacy for MSMEs di Kabupaten Badung, Bali, dikutip dari keterangan resminya, Kamis, 30 Maret 2023.
|Baca juga: Wamenkeu Apresiasi Langkah OJK Dorong Pembiayaan Kredit Bagi UMKM
Dialog yang dihadiri oleh pembuat kebijakan, regulator, akademisi, dan sektor swasta di kawasan ASEAN mengangkat dua topik penting di area inklusi dan literasi keuangan digital yang terbagi menjadi dua sesi. Sesi pertama mengangkat tema produk dan layanan keuangan digital yang inovatif bagi UMKM, baik kredit maupun beyond credit. Berbagai inisiatif inovatif telah dilakukan oleh pemerintah maupun pihak swasta di kawasan ASEAN untuk mendukung pengembangan UMKM.
Selanjutnya, pada sesi kedua, dialog difokuskan pada isu pelindungan konsumen sektor keuangan bagi UMKM. Indonesia terus memperkuat kerangka kerja pelindungan konsumen sektor keuangan, termasuk UMKM di dalamnya, antara lain melalui akselerasi inklusi dan literasi keuangan di daerah dan penguatan pengawasan perilaku pelaku usaha jasa keuangan.
Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen, Otoritas Jasa Keuangan, Friderica Widyasari Dewi dalam closing remarksnya mengingatkan bahwa upaya peningkatan inklusi dan literasi keuangan, serta penguatan pelindungan konsumen sektor keuangan merupakan tanggung jawab kita bersama.
“Upaya meningkatkan inklusi keuangan, literasi keuangan, dan pelindungan konsumen keuangan bagi UMKM memang telah menjadi prioritas di banyak negara. Namun, sangat penting untuk diketahui bahwa hal tersebut merupakan tanggung jawab bersama, dan akan berhasil selama semua pemangku kepentingan memberikan perhatian dan bekerja sesuai dengan bidangnya masing-masing dengan baik,” kata Friderica.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News