Media Asuransi, JAKARTA – PT Jasa Armada Indonesia Tbk (IPCM) mengumumkan laporan keuangan audited untuk tahun buku yang berakhir 31 Desember 2022. Melanjutkan kinerja yang baik sebelumnya, IPCM mencatatkan laba bersih sebesar Rp150,6 miliar, meningkat 10% dari tahun lalu sebesar Rp136,6 miliar.
Direktur Utama IPCM, Shanti Puruhita, mengatakan bahwa kinerja IPCM turut didukung oleh pangsa pasar yang terus meluas serta perekonomian yang semakin membaik di tahun 2022. Strategi IPCM dalam melakukan adaptasi secara cepat memungkinkan perseroan mengambil kesempatan pemulihan kondisi ekonomi pada 2022.
Menurut Shanti, pendapatan 2022 naik 19,5% dari Rp820 miliar menjadi Rp980 miliar dengan kontributor utama jasa pelabuhan umum sebesar Rp504 miliar atau 51,4% dari total pendapatan, naik 19% dari Rp424 miliar pada akhir tahun 2021.
|Baca juga: Jasa Armada Indonesia Luncurkan Tiga Kapal Pandu Baru
“Kontributor pendapatan lainnya adalah jasa Terminal Untuk Kepentingan Sendiri (TUKS) sebesar Rp171 miliar yang memberikan kontribusi 17,5%, diikuti jasa pengelolaan kapal dan jasa marine lainnya masing-masing senilai Rp54 miliar dan Rp51 miliar,” papar Shanti dalam keterangan resmi, Kamis, 30 Maret 2023.
Selain kenaikan pendapatan, beban pokok pendapatan juga meningkat 18% dari Rp572 miliar menjadi Rp678 miliar pada tahun berjalan, utamanya karena meningkatnya biaya BBM. Laba usaha tercatat meningkat 9% dari Rp159 miliar menjadi Rp174 miliar. Perseroan berhasil mencatatkan laba komprehensif 2022 sebesar Rp150,6 miliar yang merupakan peningkatan sebesar 10% dari Rp137 miliar dari periode yang sama tahun lalu. “IPCM mencatatkan kenaikan total aset sebesar 7% dari Rp1,43 triliun pada 2021 menjadi Rp1,49 triliun pada akhir 2022,” jelasnya.
Dikatakan bahwa selama tahun 2022 IPCM telah berhasil meluncurkan tiga kapal pandu dan satu kapal tunda baru dan melakukan beberapa penandatanganan perjanjian kerja sama. Salah satunya adalah perjanjian kerja sama pelayanan di Teluk Weda berkolaborasi dengan PT Langlang Laju Layang, yang merupakan ekspansi awal bisnis IPCM di Wilayah Timur Indonesia.
“Salah satu milestone dalam tahun 2022 adalah dengan selesainya pembangunan kapal tunda Abimanyu V, maka semua rangkaian pembangunan kapal yang pembiayaannya menggunakan dana hasil IPO – Abimanyu I, II, III, IV dan V – telah berhasil dituntaskan,” tambah Shanti.
Selain itu, IPCM masuk dalam daftar IDX-MES (Masyarakat Ekonomi Syariah) BUMN 17. Penentuan 17 saham konstituen Indeks IDX-MES BUMN 17 dipilih berdasar likuiditas transaksi di pasar reguler terbaik, kapitalisasi pasar terbesar dan juga mempertimbangkan kinerja keuangan serta tingkat kepatuhan yang baik. Indeks IDX-MES BUMN 17 juga dapat menjadi tolak ukur baru bagi investor untuk berinvestasi saham-saham syariah.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News