Media Asuransi, JAKARTA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan hari ini diperkirakan masih berpeluang menguat seiring dengan masih berkembangnya ekspektasi pasar bahwa bank sentral AS tidak akan agresif lagi menaikkan suku bunga acuannya.
Analis Sinarmas Future, Ariston Tjendra menjelaskan peluang penguatan rupiah masih terbuka hari ini terhadap dolar AS dengan masih berkembangnya ekspektasi pasar bahwa Bank Sentral AS mungkin tidak akan agresif lagi menaikkan suku bunga acuannya setelah AS dilanda krisis perbankan.
|Baca juga: Perkembangan Indikator Stabilitas Nilai Rupiah
“Ekspektasi tersebut juga didukung oleh rilis data ekonomi AS pada Jumat kemarin yang menunjukkan tekanan inflasi yang mulai menurun,” jelasnya kepada Media Asuransi, Senin, 3 April 2023.
Menurut dia, sentimen pasar terhadap aset berisiko pagi ini juga terlihat positif karena ekspektasi tersebut. Sebagian besar indeks saham Asia bergerak positif.
Dari dalam negeri, Ariston menerangkan data inflasi yang stabil di kisaran 5% bisa mendukung penguatan rupiah. “Potensi penguatan rupiah ke kisaran support Rp14.900-Rp14.930. Sementara resisten di kisaran Rp15.000 per dolar AS,” jelas dia.
Sementara itu pada perdagangan akhir pekan lalu, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot ditransaksikan menguat 0,34% ke level Rp14.995 per dolar AS, sedangkan di JISDOR BI nilai tukar rupiah ditransaksikan menguat 0,56% ke level Rp14.997 per dolar AS.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
1 
1 
