1
1

Harga CPO Diperkirakan Akan Tetap Fluktuatif

Proses pengolahan minyak sawit mentah. | Foto: ptpn4.co.id

Media Asuransi, JAKARTA – Harga CPO diperkirakan akan tetap fluktuatif di kisaran MYR3.750-MYR4.500/ton karena keseimbangan antara pasokan dan permintaan global.

Melalui Daily Write Up bertajuk Monthly coal and palm oil insights – Navigating the unpredictable terrain of CPO and coal markets, analis Mirae Sekuritas, Rizkia Darmawan, mengatakan bahwa pada Maret 2023, harga patokan CPO rata-rata mencapai MYR4.143 per ton, 5,1% lebih tinggi dari rata-rata harga pada bulan Januari dan Februari dan tertinggi dalam enam bulan terakhir. Namun, angka tersebut 40,3% lebih rendah dari angka puncak tahun lalu sebesar MYR6.941.

|Baca juga: Kemendag: Harga Referensi CPO Turun, ini Penyebabnya

“Kami memperkirakan harga CPO akan tetap fluktuatif, berada di kisaran MYR3.750-MYR4.500/ton dikarenakan keseimbangan antara pasokan dan permintaan global. Pasokan minyak nabati global yang terbatas dan risiko geopolitik yang terus berlanjut adalah faktor-faktor yang berkontribusi pada volatilitas,” katanya.

Dia menjelaskan harga patokan batu bara termal Eropa (ARA) turun menjadi US$135,1 per ton dari US$242,6 per ton pada bulan Desember. Harga patokan Asia Utara, Newcastle, juga turun menjadi US$179,4 per ton, turun 55% dari level Desember.

Rizkia memperkirakan harga batu bara ARA dan Newcastle pada bulan April akan bergerak cenderung menurun karena permintaan dari China dan India kemungkinan akan tetap bervariasi, di tengah sentimen negatif dari kontribusi batu bara yang lebih rendah dari AS untuk produksi listrik dan upaya India untuk menghentikan impor batubara pada 2025-2026.

Di sisi lain, dalam jangka pendek, dia memperkirakan harga batu bara rendah CV yang lebih murah di Indonesia akan tetap stabil.

Mengenai CPO, Rizkia tidak mengharapkan pasokan CPO dari Indonesia dan Malaysia akan meningkat secara signifikan. Dia berhati-hati mengenai perlambatan ekonomi global dan harga pengganti minyak nabati. Di sisi batu bara, permintaan stabil dan harga turun, sehingga kami lebih memilih perusahaan yang berorientasi pada domestik dan memantau perusahaan logistik dan infrastruktur batu bara.

 

Editor: S. Edi Santosa

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Ekspansi PMI Manufaktur ASEAN pada Maret 2023 Melambat
Next Post Ahmad Noor Azhari Ditunjuk Sebagai CEO Malaysian Re

Member Login

or