1
1

WTW: Peningkatan Biaya Reasuransi Memberikan Penguatan ke Pasar Re/asuransi

WTW global advisory, brokering and solutions company. | Foto: Ist

Media Asuransi, GLOBAL – Menurut laporan dari global advisory, brokering and solutions company, WTW, peningkatan biaya reasuransi dan tingkat retensi yang lebih tinggi telah mengakibatkan penguatan kembali kondisi pasar re/asuransi energi hulu.

Tinjauan Pasar Energi WTW 2023 mencatat musim pembaruan pasar reasuransi telah memengaruhi portofolio hulu dalam tiga cara: penetapan harga, tingkat retensi, dan perbedaan kondisi.

Dikutip pada laman Reinsurance news, pada November 2022 WTW mencatat bahwa industri energi dan asuransi memiliki banyak kekhawatiran menjelang pembaruan 1 Januari 2023, karena ketidakpastian geopolitik dan ekonomi global terus meningkat.

WTW mencatat bahwa biaya perjanjian reasuransi umumnya antara 30-50% dari keseluruhan biaya asuransi hulu.

|Baca juga: WTW: Perusahaan Asuransi Harus Review Bisnis untuk Imbangi Inflasi

“Secara umum, harga perjanjian reasuransi 1 Januari di semua lini bisnis telah meningkat secara menyeluruh, minimal 10% untuk bisnis yang dianggap paling baik, tetapi jauh lebih tinggi –hingga 30%– untuk bisnis yang terpapar Nat Cat,” WTW menjelaskan.

Kenaikan tingkat retensi memiliki dampak yang lebih besar daripada kenaikan harga, dengan beberapa tingkat mencapai dua kali lebih tinggi dari tahun 2022.

Akibatnya, usaha kecil hingga menengah sekarang akan sepenuhnya dicakup oleh sebagian besar kebijakan retensi perusahaan asuransi, yang akan memiliki dampak yang signifikan pada tingkat harga.

Penanggung yang beroperasi di hulu dihadapkan pada keputusan yang jelas: meningkatkan tingkat retensi secara substansial atau menghadapi kenaikan biaya reasuransi perjanjian yang signifikan.

Sebagian besar tidak punya pilihan selain memilih opsi sebelumnya atau kombinasi keduanya, kata WTW. Perusahaan asuransi hulu juga menghadapi rintangan terakhir dalam bentuk klausul kebijakan yang lebih ketat yang dimandatkan oleh perusahaan reasuransi mereka.

Hal ini menyebabkan beberapa perusahaan asuransi mempertanyakan apakah aspek-aspek tertentu dari bisnis langsung mereka yang ditulis pada tahun 2022 masih tercakup dalam perjanjian reasuransi mereka.

“Dampak dari perkembangan ini di pasar Upstream tidak sulit untuk dibayangkan. Apa yang membuat situasi ini semakin menantang dari sudut pandang broker adalah masih sangat tidak pasti bagaimana semua ini akan terjadi dalam hal kenaikan peringkat pada bisnis langsung,” tuturnya.

Hasilnya akan sangat bergantung pada jenis reasuransi yang diperoleh, serta bagaimana biaya reasuransi didistribusikan di antara lini bisnis yang berbeda di masing-masing perusahaan asuransi, yang bahkan lebih penting lagi, catat WTW.

Editor: S. Edi Santosa

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Kinerja Indeks Sektor Barang Konsumen Primer/Non Mengalami Koreksi
Next Post DPR Bersama Pemerintah Setuju Melakukan Perubahan Pada UU ITE

Member Login

or