1
1

Pasar Sideways, Investor Disarankan Cermati Sentimen

Perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia. | Foto: Media Asuransi/Arief Wahyudi

Media Asuransi, JAKARTA – Infovesta Utama memperkirakan pergerakan indeks dalam sepekan ke depan pada pasar saham condong bergerak sideways, sehingga investor diharapkan tetap memperhatikan sentimen pasar, sedangkan pada pasar obligasi, optimistis penguatan pasar obligasi masih berlanjut mengingat tren inflasi yang terus melandai.

Dikutip dari Weekly Mutual Funds Update, Selasa 11 April 2023, Tim Riset Infovesta menerangkan IDX Composite (IHSG) dalam sepekan terakhir bergerak sideways dan ditutup turun sebesar -0,18% ke level 6.792,77.

Sentimen penggerak pasar dari domestik, rilis data S&P Global PMI Manufaktur Indonesia meningkat menjadi 51,9 poin (tetap berada di level ekspansi) dibandingkan dengan bulan sebelumnya sebesar 51,2 poin.

|Baca juga: Terus Lakukan Ekspansi, PMI Manufaktur Naik ke Level 51,9

Peningkatan manufaktur dipicu oleh permintaan baru dari domestik yang meningkat. Sejalan dengan indeks kepercayaan industri (IKI) yang terus mengalami peningkatan, menandakan aktivitas perindustrian terus menunjukan level optimisnya. Di sisi lain, berlangsungnya bulan Ramadan, akan mendorong permintaan baru yang terus meningkat.

Sedangkan sentimen dari global, China rilis data PMI manufaktur mengalami penurunan di level 50 poin dibandingkan dengan bulan sebelumnya di level 51.7 poin. Diikuti dari AS, rilis data PMI manufaktur AS meningkat ke level 49,2 poin vs 47 poin pada Februari 2023, serta rilis data orang yang mengajukan klaim pengangguran menurun menjadi 228.000 (di luar ekspektasi pasar) dan tingkat pengangguran menurun sebesar 3,5% vs 3,6% pada Februari.

“Risiko terbesar pekan ini masih berasal dari AS karena dengan melihat ketenagakerjaan AS yang masih tergolong kuat, menjadi cerminan The Fed untuk mengambil sikap pada pertemuan FOMC ke depannya,” katanya.

Sedangkan pada pasar Obligasi, Infovesta Govt. Bond indeks meningkat sebesar +0,27% ke level 9.838,78. Sentimen penggerak pasar dari domestik yakni rilis data inflasi Maret turun lebih rendah dibandingkan konsensus pasar ke level 4,97% yoy atau lebih rendah juga dibandingkan bulan sebelumnya di level 5,47% yoy. Kondisi ini menjadi sentimen positif.

Sementara itu sentimen dari global, mengingat rilis data ketenagakerjaan yang masih tergolong tinggi, membuat The Fed berpotensi masih menaikan FFR dengan estimasi pelaku pasar sebesar 25 bps pada pertemuan The Fed selanjutnya.

Menurut Infovesta, pergerakan indeks dalam sepekan ke depan pada pasar saham condong bergerak sideways. sehingga investor diharapkan tetap memperhatikan sentimen pasar, sedangkan pada pasar obligasi, optimistis pergerakan pasar obligasi masih berlanjut, mengingat tren inflasi terus melandai. “Namun investor juga perlu memperhatikan langkah The Fed yang berpotensi masih menaikan suku bunga FFR-nya,” jelasnya.

 

Editor: S. Edi Santosa

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Haleyora Powerindo, Wagely, dan BNI Luncurkan Layanan Earned Wage Access
Next Post Benny K. Harman Dukung Mahfud Bongkar Tuntas Dana Gelap Rp349 Triliun di Kemenkeu

Member Login

or