1
1

Kurangnya Pustakawan Membuat Budaya Literasi Berkurang

Ilustrasi seorang wanita sedang membaca buku | Foto: freepik.com

Media Asuransi, JAKARTA – Anggota Komisi X DPR RI, Djohar Arifin Husin, menyampaikan bahwa rendahnya budaya literasi dan kurangnya tenaga pustakawan di Kabupaten Serang menjadi perhatian khusus. Djohar menjelaskan rendahnya literasi karena persediaan buku terbatas dan petugas pustakawanya yang sangat minim sekali. Bahkan, ada satu sekolah sampai tidak memiliki tenaga pustakawan.

“Dengan demikian sejumlah persoalan tersebut harus ada jalan keluar seperti ahli pustakawan perlu diperhatikan statusnya kepegawaiannya bisa dilakukan pengangkatan sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) ataupun pegawai khusus,” ujar Djohar dikutip dalam laman DPR, 23 April 2023.

|Baca juga: Desy Ratnasari Berharap Ada “Obat” Untuk Atasi Tantangan Literasi Baca Indonesia

Di sisi lain, rendahnya literasi disebabkan karena kurangnya minat baca murid-murid di sekolah. Hal itu lantaran tugas-tugas sekolah lebih memberikan penekanan pada tugas berhitung dibandingkan tugas membaca. Sehingga, hal ini mengakibatkan budaya literasi atau pun kegemaran membaca menjadi rendah.

“Perlu adanya perubahan, bagaimana meningkatkan budaya literasi di seluruh daerah, dan di seluruh Indonesia dapat meningkat, faktor -faktornya perlu adanya peran semua pihak-pihak terkait bagaimana mendorong siswa untuk mau membaca, sehingga lama-lama gemar membaca,” jelas Politisi Fraksi Partai Gerindra itu.

Di kesempatan yang sama, Anggota Komisi X DPR RI, Ledia Hanifah Amaliah, mengatakan bahwa pustakawan adalah salah satu sumber belajar. Untuk itu, pustakawan bagian dari alat agar bagaimana menghidupkan sumber belajar tersebut.

“Jangan pernah mengabaikan pustakawan. Mari kita bersama-sama meningkatkan jumlahnya agar mereka bisa membantu meningkatkan literasi anak-anak. Karena sesungguhnya literasi itu penting, meskipun sumbernya bukan satu-satunya dari perpustakaan harus mulai dari rumah, sekolah, lingkungan dan tentu ada pusat sumber belajar yaitu perpustakaan,” jelas Politisi PKS itu.

Ledia pun mengajak agar mari bersama menguatkan pustakawan di Indonesia agar literasi menjadi semakin maju. “Dengan meningkatnya budaya gemar membaca akan membuka wawasan serta pengetahuan yang luas,” tuturnya.

Editor: S. Edi Santosa

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Perlu Sinergi KPI, KPU serta Bawaslu dalam Pengawasan Isi Siaran Pemilu 2024
Next Post Anggota Komisi IX DPR RI Minta Semua Aduan THR Harus Selesai Ditindaklanjuti

Member Login

or