Media Asuransi, JAKARTA – Infovesta Utama memperkirakan pergerakan pasar saham dalam sepekan ini akan berpotensi melanjutkan laju uptrend-nya yang didorong oleh masuknya aliran modal asing.
Dikutip dari Weekly Mutual Funds Update, Rabu 26 April 2023, IDX Composite (IHSG) sepanjang sepekan terakhir ditutup menguat sebesar +0,05% ke level 6.821,81. Penguatan indeks dipicu oleh asing melakukan aksi buy terutama pada saham-saham yang mempunyai market kapitalisasi besar.
Tercatat dalam sepekan terakhir, asing melakukan aksi net buy (All Market) sebanyak Rp1,38 triliun. Sentimen penggerak pasar domestik yakni rilis data Neraca Perdagangan Indonesia yang berlanjut surplus sebesar US$2,91 miliar pada Maret 2023, meskipun mengalami penyempitan dibandingkan dengan bulan sebelumnya sebesar US$5,48 miliar.
|Baca juga: Pasar Saham Berpotensi Menguat Terbatas Pekan Ini
Penurunan itu dikarenakan dari sisi ekspor mengalami penurunan yang cukup drastis sebesar -11,33% vs 4,44% pada Februari, namun diikuti dengan penurunan nilai impor sebesar -6,26% vs -4,32% Pada Februari 2023. Hal itu, membuat Neraca Perdagangan tercatat masih surplus.
Sedangkan sentimen dari global, China rilis data pertumbuhan ekonomi pada Q1 2023 melonjak sebesar 4,5% yoy vs 2,9% Q4 2022. Pasca Reopening China, mobilitas masyarakat kembali meningkat sehingga mendorong pulihnya industri dan mendorong permintaan perdagangan baik dari segi ekspor dan impornya. Hal ini juga menjadi sentimen positif untuk Indonesia dilihat dari kontribusi ekspor, China masih menjadi mitra dagang terbesar dan mengalami peningkatan permintaan ekspor dari China sebesar +12,66% pada Februari 2023 dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
Sedangkan pada pasar Obligasi, Infovesta Govt. Bond Index turun sebesar -0,07% ke level 9.865,48. Sentimen penggerak pasar obligasi yakni pada RDG-BI, Bank Indonesia telah memutuskan untuk mempertahankan suku bunga BI-7DRR di level 5,75% dan level ini diyakini dapat sudah dapat mendorong inflasi turun ke target BI di akhir 2023.
Dengan memperhatikan tingkat inflasi yang sudah terkendali, pelaku pasar melihat inflasi pada bulan ini akan meningkat secara seasonal karena didorong musim lebaran dari sisi kenaikan harga pangan dan biaya transportasi.
“Pergerakan indeks dalam sepekan ke depan pada pasar saham berpotensi melanjutkan laju uptrend-nya. Didorong dengan aksi foreign inflow dan pasca musim lebaran diharapkan akan mendorong aktivitas perdagangan,” katanya.
Sedangkan pada pasar obligasi, investor direkomendasikan dapat melakukan aksi buy mengingat BI melanjutkan kebijakan dovish-nya. Namun investor juga dapat mencermati The Fed yang berpotensi masih menaikkan suku bunga FFRnya
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News