1
1

BI: Uang Beredar Tumbuh Positif pada Maret 2023

Ilustrasi.| Foto: Doc

Media Asuransi, JAKARTA – Bank Indonesia (BI) melaporkan bahwa likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) pada Maret 2023 tetap tumbuh positif. Posisi M2 pada Maret 2023 tercatat sebesar Rp8.293,6 triliun atau tumbuh 6,2 persen year on year (yoy).

Perkembangan tersebut didorong oleh pertumbuhan uang beredar dalam arti sempit (M1) sebesar 4,8 persen yoy dan uang kuasi sebesar 8,0 persen yoy,” kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono, dalam keterangan resmi yang dikutip Jumat, 28 April 2023.

Sejak posisi data September 2021, M1 terdiri dari uang kartal di luar bank umum dan BPR, giro rupiah dan tabungan rupiah yang dapat ditarik sewaktu-waktu.

Pada Maret 2023, M1 tumbuh sebesar 4,8 persen yoy, pada bulan sebelumnya tumbuh 6,6 persen yoy. Giro rupiah tercatat tumbuh 7,8 persen yoy, setelah tumbuh sebesar 13,6 persen yoy pada bulan sebelumnya.

Dana float uang elektronik pada Maret 2023 tercatat sebesar Rp10,7 triliun dengan pangsa sebesar 0,2 persen terhadap M1, atau terkontraksi 4,5 persen yoy, setelah terkontraksi sebesar 20,8 persen yoy pada Februari 2023. Sementara itu, tabungan rupiah yang dapat ditarik sewaktu-waktu dengan pangsa 47,2 terhadap M1, tercatat sebesar Rp2.153,3 triliun pada posisi laporan, atau tumbuh sebesar 2,7 persen yoy, setelah bulan sebelumnya tumbuh 3,5 persen yoy.

|Baca juga: Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Kuartal I/2023 Tumbuh Positif

Komponen uang kartal yang beredar di masyarakat pada Maret 2023 tercatat sebesar Rp832,9 triliun atau tumbuh 5,1 persen yoy. Meningkat jika dibandingkan dengan pertumbuhan sebesar 2,2 persen pada Februari 2023.

Uang kuasi dengan pangsa 44,7 persen dari M2, tercatat sebesar Rp3.708,3 triliun pada Maret 2023, atau tumbuh 8,0 persen yoy, turun dibandingkan dengan pertumbuhan pada bulan sebelumnya yang sebesar 9,7 persen yoy. Pertumbuhan uang kuasi terutama disebabkan oleh pertumbuhan giro valas sebesar 24,0 persen yoy, turun dibandingkan pertumbuhan pada bulan sebelumnya yang sebesar 35,8 persen.

Selain itu, tabungan lainnya tercatat tumbuh 4,8 persen yoy pada Maret 2023, turun dibandingkan dengan pertumbuhan sebesar 7,6 persen yoy pada Februari 2023. Namun demikian, simpanan berjangka tumbuh sebesar 5,0 persen yoy pada Maret 2023, meningkat dibandingkan pertumbuhan pada bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 4,9 persen yoy.

Sementara itu, komponen surat berharga selain saham dengan pangsa 0,3 persen terhadap M2, terkontraksi 11,3 persen yoy pada Maret 2023. Pada bulan sebelumnya mengalami pertumbuhan sebesar 8,6 persen yoy.

Perkembangan M2 pada Maret 2023 terutama dipengaruhi oleh perkembangan penyaluran kredit dan tagihan bersih kepada Pemerintah Pusat. Penyaluran kredit pada Maret 2023 tumbuh sebesar 9,8 persen yoy, sedikit menurun jika dibandingkan dengan pertumbuhan pada bulan sebelumnya yang sebesar 10,4 yoy, sejalan dengan pertumbuhan kredit produktif maupun konsumtif.

Sedangkan tagihan bersih kepada Pemerintah Pusat terkontraksi sebesar 25,7 persen yoy, setelah terkontraksi sebesar 19,6 persen yoy pada Februari 2023. Di sisi lain, aktiva luar negeri bersih tumbuh sebesar 9,9 persen yoy, setelah bulan Februari tumbuh 7,0 persen yoy.

 

Editor: S. Edi Santosa

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Inklusi dan Literasi Keuangan Jawa Tengah Naik, Ganjar Pranowo Apresiasi OJK
Next Post Market Brief: Dow dan S&P 500 Catatan Kenaikan Terbaik Sejak Januari

Member Login

or