Media Asuransi, JAKARTA – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus berperan aktif dalam implementasi keuangan keberlanjutan. Hingga Maret 2023, BSI telah menyalurkan pembiayaan keuangan berkelanjutan dengan nilai Rp51,46 triliun atau 24,13 persen dari total pembiayaan BSI.
Dari sisi pembiayaan, BSI mencatat pertumbuhan 20,15 persen yoy menjadi Rp213,28 triliun. Porsi pembiayaan didominasi oleh pembiayaan konsumer sebesar Rp110,62 triliun, tumbuh 24,04 persen yoy. Disusul pembiayaan wholesale sebesar Rp58,16 triliun, tumbuh 17,29 persen yoy. Sedang pembiayaan mikro tercatat sebesar Rp19,32 triliun, tumbuh 24,32 persen yoy.
|Baca juga: BSI Maslahat dan BSI Bagi Paket Berbuka dan Sahur di 6 Titik Jabodetabek
Direktur Utama BSI, Hery Gunardi, mengatakan bahwa BSI juga turut melakukan green economy dengan program penempatan mesin penukar botol/reverse vending machine. Pada tahun 2022 pemasangan mesin ini berada di 23 titik lokasi di Jabodetabek dan Bali. “Sampai dengan Q1 2023 ada penambahan 10 titik lokasi pemasangan dengan perkiraan pengurangan jejak karbon sebesar 21 ton CO2,” katanya dalam keterangan resmi yang dikutip Senin, 1 Mei 2023.
Sementara itu, dari sisi penerapan prinsip environmental, social and governance (ESG), BSI terus mengimplementasikan green economy dan ekonomi berkelanjutan yang diimplementasikan melalui berbagai program socioeconomic seperti Desa BSI yang berjumlah 10 Desa di seluruh Indonesia dengan penerima manfaat sebanyak 3.066 orang dan total penyaluran sebesar Rp5,4 miliar.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News