1
1

Perusahaan Asuransi AS, RGA, Memblokir dan Memoderasi Akses ke ChatGPT

ChatGPT merupakan chatbot yang dikembangkan oleh perusahaan kecerdasan buatan yakni OpenAI. | freepick

Media Asuransi, GLOBAL – Chief Risk Officer (CRO) Reinsurance Group of America (RGA), Jonathan Porter, mengatakan bahwa pihaknya telah memblokir sementara akses umum ke chatbot kecerdasan buatan (Artificial Intellegence/AI) ChatGPT.

Dalam pertemuan CRO yang diselenggarakan oleh Dewan CRO Amerika Utara kemarin, para panelis mendiskusikan potensi risiko yang timbul dari penggunaan analitik data dan AI dalam manajemen risiko asuransi, termasuk penggunaan ChatGPT.

Dikutip melalui Insurance ERM, sebuah teknologi baru yang dirilis pada November 2022, ChatGPT adalah alat pemrosesan bahasa alami yang didukung oleh teknologi AI yang memberikan respons teks seperti manusia terhadap perintah yang diberikan.

Cara alat ini memproses informasi telah menimbulkan kekhawatiran akan privasi dan penggunaan data pribadi. Pada akhir Maret, Otoritas Perlindungan Data Italia melarang ChatGPT setelah terjadi pelanggaran data.

Moderator Roundtable, Porter, mengatakan bahwa RGA memahami perlunya bereksperimen dengan alat AI, termasuk ChatGPT.

“Tetapi kami sebenarnya telah memblokir akses umum ke ChatGPT dan alat lain di perusahaan kami untuk sementara waktu, atau setidaknya pada saat ini, hanya untuk melindungi kami dari masalah privasi dan masalah jawaban yang salah,” katanya.

|Baca juga: Empat Hal Penting Yang Harus Diketahui Oleh Perusahaan Asuransi dan Broker perihal ChatGPT

CRO di perusahaan asuransi jiwa asal Kanada, Manulife, Rahim Hirji, mengatakan bahwa pihaknya sebenarnya tidak memblokir akses perusahaan ke ChatGPT. “Kami akan memantaunya dan kami semacam memantau volume untuk melihat apa yang sebenarnya diberikan (kepadanya) dalam hal data,” katanya.

CRO di perusahaan asuransi Amerika Serikat, Klaus Diem,  Nationwide, dan, CRO di Northwestern Mutual, Deb Shultz, menambahkan bahwa mereka mencoba membatasi penggunaan alat ini sembari terus bereksperimen dengannya. “Yang saya maksudkan dengan itu [mencoba membatasi penggunaan] adalah kami mencoba memantau siapa saja yang memiliki akses untuk memastikan bahwa kami dapat memahami apa yang mereka coba lakukan dengan ChatGPT,” ujar Diem.

“Karena teknologi ini terus berkembang dan kami semakin memahaminya, saya rasa kami harus mengedukasi karyawan kami dalam hal apa yang dimaksud dengan kerahasiaan dan meletakkan segala sesuatunya di luar sana,” tambahnya.

Shultz mengatakan bahwa Northwestern Mutual mengadopsi kebijakan serupa dan mengambil ‘pendekatan yang sangat terukur’ terhadap penggunaan ChatGPT dan alat terkait lainnya. “Jelas, hal ini bergerak sangat cepat dan ada banyak hal yang harus dipilah-pilah, jadi kami perlu mengelolanya dari perspektif risiko perusahaan, tetapi juga mengenali beberapa peluang besar dengan (penggunaan) analisis canggih dan kemampuan untuk mendorong efisiensi,” tambah Shultz.

 

Editor: S. Edi Santosa

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post KPU Perlu Awasi Ketat Kampanye Digital di Media Sosial
Next Post Andalkan Super Apps dan Digital, DPK BRI Melonjak

Member Login

or