Media Asuransi, JAKARTA – Mirae Sekuritas memberikan rating overweight untuk sektor konsumer dengan ICBP sebagai saham pilihan.
Melalui Daily Write Up bertajuk Consumer (Overweight) – Favorable outlook for consumer goods companies, analis Mirae Sekuritas Rut Yesika Simak memindahkan coverage pada sektor Consumer di Indonesia dari analis sebelumnya dengan rating Overweight, dan ICBP sebagai top pick (TP: Rp12.500/saham).
“Kami mempertimbangkan ICBP sebagai top pick karena pertumbuhan yang kuat baik pada pendapatan maupun laba bersihnya. Kami menyukai sifat defensif dari produk-produk ICBP, yang menjadikannya pilihan yang menguntungkan di tengah ketidakpastian global.”
|Baca juga: IHSG Diprediksi Mixed, Ajaib Rekomendasikan BFIN, BIRD, INTP
Saat ini harga soft commodity (seperti gandum, minyak kelapa sawit mentah, dan gula) menurun, dia memperkirakan akan ada dampak positif pada biaya produksi/biaya input barang konsumen di Indonesia. Hingga April 2023, harga gandum dan CPO telah turun masing-masing sebesar 20% YTD dan 7% YTD. “Kami percaya bahwa penurunan harga soft commodity di Indonesia memberikan peluang yang menjanjikan bagi sektor konsumen pada tahun 2023F.”
Pada kuartal I/2023, konsumsi rumah tangga mencatat pertumbuhan sebesar 4,54% YoY (vs. 4,48% YoY pada 1Q22). Rut Yesika percaya bahwa pertumbuhan ini didorong oleh pertumbuhan ekonomi Indonesia yang kuat. Di tengah ketidakpastian global, dia percaya bahwa sektor konsumen di Indonesia akan tetap kuat, didukung oleh pertumbuhan ekonomi yang kuat dan kepercayaan konsumen.
Tingkat inflasi pada bulan April 2023 melampaui harapan kami, terutama mengingat libur Idul Fitri. Rut melihat ini sebagai kesempatan bagi perusahaan yang fokus pada produk segmen premium, seperti yang saat ini dilakukan oleh UNVR.
Dia juga memperkirakan bahwa apresiasi rupiah akan terus berlanjut pada tahun 2023F. “Kami percaya bahwa penguatan Rupiah akan memiliki dampak positif, terutama bagi perusahaan yang mengandalkan import seperti grup Indofood. Pada kuartal pertama 2023, baik INDF maupun ICBP mencatat pertumbuhan yang solid dari keuntungan valuta asing setelah kerugian valuta asing pada kuartal IV/2022.”
Editor: Achmad Aris
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News