1
1

Kemendag Pastikan Stabilitas Harga Bahan Pokok Dalam Negeri

Ilustrasi. | Foto: Media Asuransi/Arief Wahyudi

Media Asuransi, JAKARTA – Kementerian Perdagangan (Kemendag) RI memiliki arah kebijakan dan sejumlah program prioritas selama 2023-2024. Salah satunya, memastikan stabilitas harga dan ketersediaan barang kebutuhan pokok untuk perdagangan dalam negeri serta mengembangkan pasar baru dengan prioritas di pasar non-tradisional. Sejumlah strategi telah dijalankan.

Demikian diungkapkan Kepala Badan Kebijakan Perdagangan (BK Perdag) kemendag, Kasan dalam Diseminasi Hasil Analisis BK Perdag Tahun 2023 di Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Gadjah Mada beberapa waktu yang lalu.

Diseminasi mengusung tema “Penguatan Implementasi Kebijakan Perdagangan dalam Mendorong Peningkatan Kinerja Perdagangan”.

|Baca juga: Harga Pangan Stabil Usai Lebaran

“Untuk perdagangan dalam negeri, Kementerian Perdagangan berupaya melakukan beberapa strategi untuk memperkuat ekosistem perdagangan. Strategi tersebut meliputi perkuatan logistik nasional, pemanfaatan teknologi digital, serta menjaga iklim persaingan usaha yang sehat dan perlindungan konsumen,” jelas Kasan melalui siaran resminya yang dikutip Sabtu, 20 Mei 2023.

Kasan menuturkan, kemendag terus memantau harga dan stok bapok secara rutin dan langsung di lapangan dengan memastikan distribusi bapok di daerah tertinggal, terluar, dan terdepan.

Selanjutnya, melaksanakan manajemen importasi yang tepat waktu dan tepat jumlah agartidak mengganggu produksi di dalam negeri. Selain itu, juga berkoordinasi terkait pengendalian inflasi, serta melaksanaan pasar murah selama Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN).

Kasan menambahkan, terkait peningkatan daya saing Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), Kementerian Perdagangan terus mendorong kemitraan UMKM dengan ritel modern, lokapasar (marketplace), dan lembaga pembiayaan.

|Baca juga: Cuaca Buruk Picu Kenaikan Harga Pangan

Dari sisi perdagangan luar negeri, Kasan menambahkan, kemendag juga memiliki beberapa strategi perdagangan luar negeri, antara lain meningkatkan ekspor produk manufaktur dan partisipasi dalam rantai nilai global (global value chain).

Dari sisi pasar ekspor, kemendag akan terus menggencarkan upaya menembus pasar non-tradisional, seperti Asia Selatan, Afrika, dan Timur Tengah. Kasan juga menyebut, perekonomian global pada 2023 diperkirakan masih akan melambat dibandingkan tahun lalu.

Pertumbuhan perekonomian global diproyeksi tumbuh 2,8 persen pada 2023. Sebaliknya, inflasi diproyeksikan membaik menjadi 7,0 persen pada 2023 dibandingkan 2022.

“Di tengah ketidakpastian global, pertumbuhan ekonomi Indonesia menunjukkan nilai yang stabil, bahkan pada kuartal I/2023 dapat tumbuh 5,03 persen. Selain itu, angka inflasi tahunan pada April 2023 mencapai 4,33 persen year on year (yoy) relatif lebih rendah jika dibandingkan negara-negara lain. Sejumlah indikator makro ekonomi lainnya juga menunjukkan pertumbuhan positif, seperti neraca perdagangan yang kembali mencatatkan surplus US$16,05 miliar pada Januari-April 2023,” jelas Kasan.

 

Editor: S. Edi Santosa

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post CIMB Niaga Gelar XTRA XPO, Tawarkan Diskon 50 Persen
Next Post Industri Asuransi Umum di India Diperkirakan Tumbuh 11,4%, 3 Faktor Ini Jadi Pendorongnya

Member Login

or