Media Asuransi, GLOBAL – Penyedia asuransi kompensasi pekerja berbasis teknologi yang berbasis di Amerika Serikat untuk usaha kecil, Pie Insurance, telah memberhentikan 14% tenaga kerjanya, atau 66 karyawan, sebagai bagian dari proses revisi anggaran perusahaan yang lebih luas.
“Kami telah membuat keputusan yang sangat sulit untuk mengurangi jumlah karyawan kami sekitar 14%, yang akan berdampak pada 66 karyawan Pie. Keputusan ini dibuat sebagai bagian dari proses revisi anggaran yang lebih luas yang telah kami lakukan selama beberapa bulan terakhir,” tulis Kepala Eksekutif Pie, John Swigart, dikutip melalaui laman The Economic Times, Senin, 22 Mei 2023.
Pesan tersebut menambahkan bahwa mereka yang telah di-PHK akan mengadakan pertemuan dengan pemimpin tim dan People Partner di mana mereka akan membahas paket perpisahan dan menjawab semua pertanyaan terkait permasalahan yang sedang terjadi.
|Baca juga: Pie Insurance Raih Pendanaan Seri D senilai US$315 Juta
“Sebuah pesan Slack akan diposting di saluran ini yang mengonfirmasikan ketika semua undangan rapat telah dikirim sehingga Anda akan tahu jika peran Anda dikurangi,” tulis pesan tersebut.
Pada bulan Februari, perusahaan memutuskan untuk merevisi rencana tiga tahun untuk memastikan bahwa mereka mencapai profitabilitas dengan uang tunai yang mereka miliki.
“Bulan Februari ini, setelah berkonsultasi dengan dewan direksi, kami memutuskan untuk merevisi rencana tiga tahun kami untuk memastikan bahwa kami mencapai profitabilitas dengan uang tunai yang kami miliki. Selama tiga bulan terakhir, tim kepemimpinan Pie telah mengerjakan revisi ini dan pada akhirnya mengidentifikasi lebih dari US$25 juta pengeluaran tahunan untuk dihilangkan dari anggaran kami,” kata Swigart.
Mereka yang terkena dampak akan menerima paket perpisahan yang komprehensif, termasuk pesangon dan tunjangan kesehatan, ditambah lagi perusahaan akan menyediakan layanan penempatan dan pembinaan karier, dan mereka yang meninggalkan Pie juga akan menyimpan semua peralatan mereka.
Sementara itu, perusahaan truk otonom yang berbasis di Amerika Serikat, Tu Simple, telah mengumumkan untuk memberhentikan sekitar 30% dari tenaga kerjanya secara global karena perusahaan ini berupaya untuk menghemat uang dan tetap bertahan dalam bisnis.
Menurut TuSimple, perusahaan ini memiliki sekitar 550 karyawan di AS sebelum PHK, dan setelah pengurangan, perusahaan ini akan memiliki sekitar 220 karyawan.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News