Media Asuransi, JAKARTA – Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan hari ini diperkirakan masih akan melemah karena penguatan dolar AS terhadap mata uang lainnya.
Analis Sinarmas Future, Ariston Tjendra, menjelaskan bahwa rupiah kelihatannya masih akan melemah hari ini terhadap dolar AS. “Index dolar AS terlihat menguat di area 104 dimana sebelumnya bergerak di kisaran 103,” kata Ariston kepada Media Asuransi, Jumat, 26 Mei 2023.
|Baca juga: Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar AS Masih Berpotensi Melemah
Menurut dia, penopang penguatan dolar AS terhadap nilai tukar lainnya adalah rilis data PDB AS kuartal pertama yang direvisi naik ke 1,3% dari sebelumnya 1,1%. Data klaim tunjangan pengangguran mingguan AS juga dirilis lebih bagus dari perkiraan, menunjukkan penurunan klaim pengangguran.
Data ekonomi AS yang membaik ini bisa menjadi alasan bagi Bank Sentral AS untuk mempertahankan kebijakan suku bunga tinggi, bahkan bisa menaikannya lagi.
Selain itu, jelas dia, kesepakatan kenaikan batas utang AS yang belum juga tercapai padahal sudah hampir mendekati deadline utang menjadi default meningkatkan kekhawatiran pelaku pasar sehingga sebagian pelaku pasar memilih masuk ke aset aman dolar AS.
Dari dalam negri, sambung Ariston, BI memberikan indikasi belum akan memangkas suku bunga acuannya karena BI melihat suku bunga acuan the Fed belum akan turun. BI juga mewaspadai ketidakpastian global yang meningkat yang bisa memberikan tekanan ke rupiah.
“Potensi pelemahan ke arah Rp15.000, dengan potensi support di kisaran Rp14.900 hari ini,” jelas dia
Editor: Achmad Aris
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News