Media Asuransi, JAKARTA – Fitch Ratings Indonesia telah mengafirmasi Peringkat Nasional Jangka Panjang PT Bank Shinhan Indonesia (BSI) di ‘AAA(idn)’. Outlook stabil.
Dikutip dari keterangan resminya, Jumat 19 Mei 2023, Peringkat Nasional ‘AAA(idn)’ menunjukkan peringkat tertinggi yang diberikan oleh agensi dalam skala Peringkat Nasional untuk negara tersebut. Peringkat ini diberikan kepada emiten atau surat utang dengan ekspektasi risiko gagal bayar terendah relatif terhadap semua emiten atau surat utang lainnya di negara atau kesatuan moneter yang sama.
Peringkat Nasional Jangka Panjang PT Bank Shinhan Indonesia (BSI) didorong oleh ekspektasi dukungan luar biasa dari induk bank yang berbasis di Korea Selatan, Shinhan Bank (A/Stabil/a), jika diperlukan. Pandangan ini mempertimbangkan kemampuan dan kecenderungan orang tua yang berperingkat lebih tinggi untuk memberikan dukungan luar biasa yang tepat waktu ke anak perusahaan.
|Baca juga: Peringkat Bank Shinhan Indonesia Diganjar AAA Outlook Stabil
Peringkat BSI terkait dengan Viability Rating (VR) induknya, karena Fitch yakin ada ketidakpastian apakah dukungan luar biasa, jika diperlukan, akan mengalir dari pemerintah Korea Selatan melalui Shinhan ke anak perusahaannya di Indonesia. Menurut pendapat Fitch, dukungan potensial kemungkinan besar akan bergantung pada sumber daya keuangan induk usahanya sendiri.
Dukungan perusahaan induk tercermin dalam peringkat kredit Shinhan yang tinggi dan ukuran BSI yang relatif kecil terhadap induknya. Total aset anak perusahaan Indonesia menyumbang kurang dari 1% dari aset konsolidasi induknya pada Desember 2022.
BSI memberikan pijakan strategis kepada induk di Indonesia, yang menawarkan penawaran tinggi potensi pertumbuhan di pasar perbankan yang menguntungkan. Bank relatif kecil dibandingkan induknya, tetapi merupakan bagian penting dari strategi dan jejak regional Shinhan yang lebih besar di pasar ASEAN.
Penilaian Fitch tentang kecenderungan Shinhan untuk memberikan dukungan kepada BSI juga didasarkan atas risiko reputasi yang tinggi terhadap induknya jika anak perusahaannya gagal bayar, serta penyediaan pendanaan; sinergi dan integrasi antara induk dan anak perusahaan, diwujudkan dalam penunjukan personel kunci, kesamaan branding, dan penyelarasan operasional dan manajemen risiko; dan kepemilikan penuh efektif induk sebesar 99%.
Editor: Achamd Aris
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News