Media Asuransi, GLOBAL – Sun Life AS, penyedia asuransi kesehatan independen terbesar di Amerika Serikat, telah merilis laporan tahunan ke-11 mengenai klaim biaya tinggi dan tren obat suntik, yang menganalisis basis data klaim yang ekstensif dan menyoroti tren biaya perawatan kesehatan dan medis.
Data klaim Sun Life menunjukkan bahwa klaim senilai jutaan dolar meningkat 45%, dari 109 klaim per satu juta tertanggung di tahun 2019 menjadi 158 klaim per satu juta tertanggung di tahun 2022. Demikian dikutip melalui keterangan resmi Sun Life, Rabu, 31 Mei 2023.
Klaim jutaan dolar muncul di berbagai kondisi medis, mulai dari diagnosis yang lebih umum seperti kanker hingga kondisi yang kurang umum seperti hemofilia.
Bergantung pada kondisinya, faktor-faktor yang berkontribusi termasuk rawat inap jangka panjang, obat-obatan khusus, pengobatan kondisi komorbiditas (sekunder) dan operasi yang rumit.
|Baca juga: Sunlife Gandeng Komunitas Kampanyekan Lawan Diabetes
“Meskipun kami mengikuti tren biaya yang terkait dengan obat suntik, kami senang melihat obat dan perawatan inovatif baru hadir di pasar yang akan menyelamatkan dan meningkatkan kehidupan orang-orang yang menghadapi kondisi medis yang berat,” kata Presiden Sun Life AS, Dan Fishbein.
“Ketersediaan dan biaya perawatan dapat menjadi hambatan bagi akses kesehatan, sehingga kami terus mencari cara untuk membantu para anggota mendapatkan perawatan yang mereka butuhkan saat mereka membutuhkannya,” katanya.
Bisnis Solusi Kesehatan dan Risiko Sun Life, yang menyediakan perlindungan stop-loss, juga menawarkan Health Navigator yang didukung oleh PinnacleCare, sebuah layanan navigasi perawatan kesehatan yang menawarkan penasihat perawatan pribadi untuk membantu orang mengakses diagnosis, pengobatan, dan perawatan yang tepat sesuai dengan kebutuhan mereka.
Laporan klaim berbiaya tinggi tahunan Sun Life menganalisa data klaim medis selama empat tahun dari basis data anggota sebanyak 5,5 juta orang, yang ditanggung oleh 2.800 nasabah pemberi kerja yang didanai sendiri.
Menurut data dari National Association of Insurance Commissioners, Sun Life adalah penyedia stop-loss independen terbesar di Amerika Serikat. Penyedia stop-loss independen tidak menjual layanan administrasi klaim medis.
|Baca juga: Sun Life Financial Indonesia Bukukan Pendapatan Premi Neto Rp725,38 Miliar di Kuartal I/2023
“Kami ingin pemberi kerja mendapatkan informasi sebanyak mungkin saat membuat keputusan tentang program kesehatan mereka sehingga mereka dapat memberikan rencana terbaik bagi karyawan mereka yang membantu meningkatkan hasil kesehatan sekaligus mengelola pengeluaran medis mereka,” jelasnya.
Sebagai penyedia layanan stop-loss, Sun Life menanggung klaim dalam jumlah besar bagi perusahaan yang mendanai sendiri program kesehatan karyawannya.
Menurut KFF, sebuah organisasi nirlaba independen yang berfokus pada isu-isu kesehatan nasional, 65% pekerja yang tercakup dalam program kesehatan di Amerika Serikat memiliki program yang didanai sendiri.
Laporan klaim biaya tinggi dari Sun Life memberikan wawasan yang membantu pemberi kerja yang didanai sendiri untuk memahami kebutuhan kesehatan yang unik dari karyawan mereka.
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News