Media Asuransi, GLOBAL – Laporan terbaru dari S&P Global mengungkapkan beberapa operator yang dimiliki oleh perusahaan asuransi digital (insurtech) secara signifikan meningkatkan premi tertulis pada tahun 2022, tetapi klaim menjadi tantangan besar bagi dua perusahaan khususnya – Bright Health dan Friday Health Plans.
Lima hal yang diangkat dalam laporan ini antara lain: pertama, sebagian besar perusahaan yang dianalisis oleh S&P meningkatkan premi pada tahun 2022, tetapi kurang dari 25 persen melaporkan tingkat pertumbuhan yang lebih tinggi dibandingkan tahun 2021.
S&P mengatakan ini tidak selalu berarti buruk. “Kami memperkirakan tingkat pertumbuhan top-line akan menurun pada tahun 2023, karena tujuan banyak startup telah bergeser dari pertumbuhan supercharged ke profitabilitas,” kata S&P dalam laporan tersebut.
|Baca juga: Pasar Insurtech Global bernilai US$ 8,6 Miliar pada tahun 2023
Kedua, klaim dan cadangan kebijakan sangat mengikis surplus rencana Bright Health dan Friday Health. Sejak penerbitan laporan tersebut, Friday menutup bisnisnya secara nasional setelah beberapa negara bagian menghentikan pendaftaran baru atau mengatur keuangan perusahaan.
Ketiga, surplus Bright Health turun 96,3 persen pada 2022 menjadi US$14,4 juta. Situasi telah memburuk sejak itu, dengan defisit sebesar US$23,8 juta per 31 Maret, sebagian besar karena anak perusahaannya yang berdomisili di Florida, yang mengalami defisit US$145 juta pada akhir kuartal pertama.
Perusahaan sedang mengerjakan rencana turnaround. Ini secara aktif menghentikan bisnis asuransi pasar ACA dan ingin menjual bisnis California Medicare Advantage. Itu juga menjual perusahaan telemedicine Zipnosis.
Keempat, sebagian besar grup pembawa asuransi dalam kondisi baik. Dari mereka yang menulis premi lebih dari US$100 juta pada tahun 2022, hanya tiga lainnya yang mengalami penurunan surplus sebesar 10 persen atau lebih. Perusahaan-perusahaan itu adalah Next, Buckle, dan Root.
Kelima, S&P mengatakan telah terjadi ‘serbuan kesepakatan insurtech kecil’ selama beberapa bulan terakhir. Sejak awal Maret, Inspop USA (pemilik Bandingkan.com), Clyde Technologies, Verifly Insurance Services (sekarang menjalankan bisnis sebagai Thimble) dan Policygenius mengumumkan penjualan.
Analis S&P mengatakan mereka tidak tahu motivasi perusahaan untuk menjual. “Tetapi secara umum, kami pikir banyak startup mempertimbangkan apakah mereka dapat mencapai profitabilitas sebelum uang tunai habis, jika mereka tidak bisa, penjualan ke pengakuisisi bermodal besar bisa menjadi pilihan terbaik,” katanya.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News