Media Asuransi, JAKARTA – PT PLN (Persero) bersama Indonesia Baterai Corporation (IBC) dengan 5 produsen motor listrik dan 2 Bengkel Konversi mendukung upaya pemerintah dalam standarisasi baterai kendaraan listrik roda dua, stasiun penukaran baterai, dan teknologi internet of things. Kesepakatan untuk mendorong ekosistem kendaraan listrik di Indonesia itu ditandai dengan penandatanganan naskah kerja sama di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Senin, 12 Juni 2023.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Pandjaitan, mengatakan bahwa Indonesia telah mulai berbagai termasuk program elektrifikasi kendaraan. Saat ini Pemerintah juga sudah meluncurkan program bantuan untuk masyarakat yang bertujuan mempercepat adopsi kendaraan listrik.
|Baca juga: ESB-Volta Gandeng ABC Lithium dalam Pengadaan dan Perakitan Baterai Kendaraan Listrik
“Kita melakukan leap frog. Kita belajar dari China, dia dulu tertatih–tatih selama 20 tahun. Kita sudah dalam setahun bisa melakukan leap frog, jadi kita belajar dari mana saja. Sepanjang itu untuk kepentingan nasional, kita tidak usah ragu-ragu. Kita kadang-kadang munafik bilang pengawasan, pembangunan, ibukota baru kita hire saja orang bule-bule marah,” kata Luhut
Luhut juga menyampaikan, dengan terjalinnya ekosistem ini akan memberikan dampak yang baik pada pertumbuhan investasi dan supply change kendaraan listrik. “Investor akan melihat investasi di Indonesia sebagai suatu yang menjanjikan,” ungkapnya.
Sementara itu Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, mengatakan bahwa setiap merek baterai memiliki spesifikasi tersendiri. Lewat kerja sama ini maka infrastruktur yang tadinya terfragmentasi menjadi terkonsolidasi. PLN mendukung penuh kerja sama ini, sehingga tercipta kesepakatan satu standar baru yang memudahkan masyarakat.
“Ini kesepakatan bersama sehingga bisa mempermudah masyarakat, juga agar tak ragu memiliki motor listrik. Masyarakat lebih mudah mengadaptasi era baru kendaraan listrik ini. PLN mendukung adanya platform bersama ini sehingga bisa melancarkan ekosistem kendaraan listrik,” ujar Darmawan.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News