Media Asuransi, JAKARTA – Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan hari ini diperkirakan masih berpeluang menguat setelah data inflasi konsumen AS mencatatkan penurunan ke level terendah dalam 2 tahun terakhir.
Analis Sinarmas Future Ariston Tjendra menjelaskan rupiah masih berpeluang menguat hari ini terhadap dolar AS setelah semalam data inflasi konsumen AS menunjukkan penurunan ke level terendah dalam 2 tahun di kisaran 4,0% untuk bulan Mei, sebelumnya 4,9%.
|Baca juga: Tunggu Keputusan the Fed, Rupiah Berpotensi Berbalik Menguat
“Hasil ini memperbesar kemungkinan Bank Sentral AS akan melakukan jeda kenaikan suku bunga acuannya yang akan diumumkan dinihari nanti. Survei CME FedWatch Tool menunjukkan angka 94% kemungkinan suku bunga acuan the Fed tetap, naik dari sebelumnya di sekitar 80%,” katanya kepada Media Asuransi, Rabu 14 Juni 2023.
Namun demikian, jelas dia, menjelang event besar seperti the Fed, pergerakan rupiah mungkin tidak besar, pasar juga wait and see menunggu hasil dini hari nanti.
Lebih lanjut Ariston memperkirakan rupiah berpotensi menguat ke arah Rp14.830 per dolar AS, dengan potensi resisten di Rp14.880 per dolar AS.
Editor: Achmad Aris
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News