1
1

S&P: Industri Asuransi Global Tangguh Hadapi Tantangan Pasar

Ilustrasi. | Foto: Freepik

Media Asuransi, GLOBAL – Para panelis pada Konferensi Asuransi S&P Global Ratings Tahunan ke-39, mengatakan bahwa industri asuransi menunjukkan kemampuannya untuk bertahan terhadap potensi perkembangan pasar atau ekonomi yang merugikan.

Di tengah kekhawatiran seperti inflasi yang lebih tinggi dan tingkat suku bunga yang berfluktuasi, para pemimpin industri berbagi wawasan tentang bagaimana berbagai segmen dalam sektor asuransi dapat mengatasi tantangan ini dan memanfaatkan peluang.

Pialang dan perusahaan asuransi jiwa, khususnya, akan mendapatkan keuntungan dari suku bunga yang lebih tinggi dalam jangka panjang, meskipun dengan potensi rintangan jangka pendek. Demikian dilansir melalui laman Reinsurance News.

|Baca juga; S&P: Insurtech Masih Tumbuh Cepat, Tapi Beberapa Alami Penurunan Cadangan

Co-Founder, Chairman, dan CEO Acrisure Holdings Inc, Greg Williams, menekankan bahwa risiko makroekonomi seperti inflasi yang lebih tinggi berperan sebagai penarik bagi industri pialang.
Chairman dan CEO Prudential Financial Inc, Charles Lowrey, mencatat bahwa meskipun suku bunga yang lebih tinggi dapat menyebabkan kesulitan awal bagi perusahaan asuransi jiwa, mereka yang bertahan pada akhirnya dapat meraup keuntungan jangka panjang.

Namun, para panelis mengingatkan perlunya para penjamin emisi untuk mempertahankan disiplin dan menghindari kembalinya penjaminan arus kas, yang sempat populer di tahun 1990-an.

Penjaminan arus kas, sebuah pendekatan yang melonggarkan standar penjaminan emisi dan memberi harga produk yang lebih rendah dari yang seharusnya, memiliki konsekuensi negatif di masa lalu.

Presiden dan CEO Selective Insurance Group Inc, John Marchioni, menyatakan optimismenya bahwa industri ini telah belajar dari pengalaman masa lalu dan tidak mungkin untuk melihat kebangkitan underwriting arus kas.

|Baca juga: Perusahaan Asuransi Jiwa di Inggris Borong Aset Illiquid Guna Penuhi Kewajiban Jangka Panjang

Pasar reasuransi menjadi titik fokus diskusi, dengan para panelis mengakui adanya peningkatan berkelanjutan dalam tingkat reasuransi, terutama pada lini bisnis yang tidak terlalu besar seperti properti dan bencana. Pergeseran ini tidak hanya disebabkan oleh tren kerugian tetapi juga karena ekspektasi investor akan pengembalian yang lebih baik atas modal mereka.

Sementara pasar reasuransi menghadapi tantangan, permintaan dari perusahaan asuransi utama tetap tangguh, meskipun mereka mungkin mengalami peningkatan volatilitas karena reasuradur menyesuaikan tarif dan kapasitas.

Para reasuradur telah melakukan perubahan mendasar pada penawaran catastrophe (cat) mereka, yang menghasilkan pandangan yang optimistis untuk segmen ini.

Namun, sisi korban mengalami erosi marjin, mendorong perusahaan seperti RenaissanceRe Holdings Ltd untuk mengalihkan fokus mereka ke lini khusus.

Meskipun memiliki pandangan negatif terhadap sektor reasuransi global, para analis berpendapat bahwa penyesuaian harga dan penjaminan yang sedang dilakukan memiliki potensi untuk memberikan dampak positif terhadap profitabilitas reasuransi di tahun ini.

Jika reasuradur dapat mempertahankan disiplin dan menunjukkan kemampuan untuk secara konsisten menghasilkan imbal hasil yang dapat menutupi biaya modal mereka, ada kemungkinan untuk merevisi pandangan sektor ini menjadi stabil.
Editor: S. Edi Santosa

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Tingkatkan Konektivitas Menuju Kawasan IKN Nusantara, PUPR Bangun Jembatan Duplikasi Bentang
Next Post Ini Dia Top 5 Reksa Dana Return Tertinggi YTD 23 Juni 2023

Member Login

or