Media Asuransi, JAKARTA – Volatilitas pasar global saat ini dinilai akan menjadi faktor yang mempengaruhi pergerakan rupiah di tengah inflasi domestik yang terkelola dengan baik.
Melalui Daily Write Up bertajuk Macro Update – June’s inflation update: Tracking a very favorable path, ekonom Mirae Sekuritas Rully Arya Wisnubroto menerangkan pada bulan Juni, inflasi IHK Indonesia turun menjadi 3,5% YoY (vs. konsensus yang sebesar 3,6% YoY dan 4,0% YoY pada bulan sebelumnya).
Dia menjelaskan inflasi IHK tersebut merupakan yang terendah dalam 14 bulan terakhir seiring stabilnya harga pangan, yang disertai dengan inflasi inti yang lebih rendah, serta inflasi harga yang diatur pemerintah yang juga menurun. “Sebagian besar harga pangan stabil kecuali daging ayam, yang menyebabkan penurunan tajam dalam harga-harga bergejolak.”
Menurut dia, Indonesia terbukti menjadi salah satu negara paling sukses secara global dalam mengelola inflasi. Hal ini didukung oleh koordinasi yang efektif antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan BI. Upaya kolaboratif ini memastikan pemerataan harga pangan di dalam negeri. “Indonesia saat ini merupakan salah satu negara yang memiliki tingkat inflasi terendah di dunia. Hal ini memberikan ruang kepada BI untuk menerapkan kenaikan suku bunga secara lebih terukur.”
|Baca juga: Volatilitas Pasar Global Berpotensi Tekan Pergerakan Rupiah
Meskipun inflasi domestik telah terkelola dengan baik, Ruly melihat volatilitas pasar global saat ini yang juga mempengaruhi rupiah perlu diwaspadai. Dia menjelaskan volatilitas ini disebabkan oleh kenaikan suku bunga kebijakan yang masih terus berlangsung di beberapa negara maju, termasuk AS.
Dia mengantisipasi dua kenaikan FFR di bulan Juli dan September, hingga mencapai level 5,75%. Level FFR tersebut lebih tinggi dari yang kami perkirakan sebelumnya dan melebihi ekspektasi BI. “Oleh karena itu, kami merekomendasikan agar BI tetap mengutamakan stabilitas untuk mengantisipasi gejolak pasar dan berlanjutnya ketidakpastian global.
Editor: Achmad Aris
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News